Masihkah Guru Digugu Lan Ditiru

Ilustrasi guru--

BACA JUGA:Safari Pembangunan, Bupati Imron Kunjungi Sejumlah Proyek Fisik

Guru menjadi model yang dihormati oleh siswa, dengan perilaku dan sikapnya menjadi pedoman bahkan dogma dalam membentuk karakter dan kepribadian siswa.

Sikap “digugu dan ditiru” terwujud dalam upaya siswa untuk meneladani perilaku positif dan pengetahuan yang dimiliki oleh guru. Guru tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga mentor, contoh nyata yang memberikan inspirasi dan semangat tinggi kepada siswa untuk mencapai potensi maksimalnya.

Melalui interaksi di kelas atau di luar kelas, guru menciptakan lingkungan belajar yang membangun, aman, dan nyaman. Seiring berjalannya waktu, konsep “digugu dan ditiru” memainkan banyak peran penting dalam perkembangan siswa.

Guru sebagai figur yang patut dihormati dan ditiru menciptakan fondasi kuat untuk pendidikan yang berkelanjutan dan masyarakat yang lebih baik. Meskipun ada berbagai dinamika yang dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap guru, masih banyak orang yang menyadari dan percaya pentingnya peran guru dalam membentuk generasi penerus bangsa. Sebab, guru dengan tulus berdedikasi pada pendidikan dan perkembangan siswa.

BACA JUGA:Epson Perkenalkan Produk Baru Bersetifikat TKDN di Kabupaten Cirebon

Sehingga pantas jika konsep “digugu dan ditiru” melibatkan interaksi yang erat antara guru dan siswa melukiskan hubungan saling menghormati dan menginspirasi.

Guru bukan hanya tentang pembawa pengetahuan, sekadar transfer ilmu, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan nilai pribadi siswa.

Dengan menghargai guru sebagai pemimpin intelektual, masyarakat membangun landasan kuat untuk pertumbuhan siswa dan perkembangan sosial yang berkelanjutan, serta merangkul makna pendidikan yang lebih luas dalam menciptakan masa depan yang cerah, bahagia, dan sentosa.

Mari kita jalin rasa dan asa yang sama demi masa depan anak-anak bangsa! Semangat! (*)

Penulis adalah Analyst di Pratama Institute

Tag
Share