Maraknya Kasus Perceraian
Ilustrasi--
BACA JUGA:Perpanjang Masa Jabatan Kuwu
Keintiman emosional dan fisik bagaikan lem super yang memperkuat ikatan cinta dalam suatu pernikahan.
3. Kurangnya Komunikasi
Komunikasi sangat penting dalam pernikahan. Komunikasi yang tidak efektif menyebabkan kebencian dan frustasi bagi kedua pasangan, yang nantinya berdampak pada pernikahan.
Sebaliknya, komunikasi yang baik adalah fondasi pernikahan yang kuat. Ketika dua orang berbagi kehidupan bersama, mereka harus berbicara tentang apa yang mereka butuhkan dan memahami, serta berusaha memenuhi kebutuhan pasangannya.
BACA JUGA:Semakin Cinta Membaca Al Quran, 103 Siswa SD Islam Al Azhar 3 Cirebon Ikuti Tasyakur Khotmil Quran
4. KDRT: Pelecehan oleh Pasangan Maupun Orang Tua
Pelecehan, baik secara fisik atau emosional, adalah kenyataan yang menyedihkan bagi beberapa pasangan dan bertanggung jawab atas perceraian.
Kekerasan dalam rumah tangga dapat mencakup segala tindakan kekerasan nyata atau ancaman – termasuk pelecehan verbal, fisik, seksual, emosional, dan/atau ekonomi.
Dalam hubungan seperti itu, satu orang memperoleh atau mempertahankan kekuasaan atas pasangannya melalui pola perilaku kasar.
BACA JUGA:Telat Kiriman, Harga Bawang Bombay Naik Drastis, Sekarang Rp100 Ribu Per Kilo
Apa pun alasannya, tidak seorang pun boleh mentolerir pelecehan, dan penting untuk melepaskan diri dari hubungan yang toxic.
5. Sering Berdebat/Bertengkar
Menurut psikolog Dr Howard Markman, cara dalam memandang dan menangani konflik sangat berhubungan dengan seberapa lama pernikahan akan bertahan.
Konflik atau perdebatan yang terjadi terus-menerus tidak mencerminkan kondisi pernikahan yang sehat. Dalam pernikahan yang sehat, pasangan adalah tempat berlindung, sekaligus pemberi semangat ketika mengalami keterpurukan.