GMO: Obat Mujarab Krisis Pertanian dan Pangan Global?
Ilustrasi--
BACA JUGA:Dibawa Puluhan Pelari dari Jawa Tengah, Ratusan Kader PDI P Majalengka Sambut Obor Api Perjuangan
Pertambahan jumlah penduduk yang diperkirakan mencapai angka 305 Juta jiwa pada 2035 menjadi perhatian, karena dibutuhkan upaya efektif guna memenuhi kebutuhan pangan yang akan muncul dari pertumbuhan populasi ini.
Berbagai regulasi perlu dibuat untuk menjamin keamanan penerapan teknologi ini dengan mengacu pada konvensi dan regulasi internasional yang sudah diterapkan di berbagai negara.
Menimbang potensi yang dimiliki oleh GMO maka kita sebagai masyarakat perlu memiliki pemikiran yang lebih terbuka.
Kita sebagai masyarakat sekaligus konsumen berusaha lebih mengenal teknologi-teknologi yang memiliki potensi yang baik seperti GMO, namun tetap berhati-hati dengan melakukan pengawasan serta turut andil dalam mengkritisi praktik-praktik GMO yang dianggap tidak memenuhi standar keamanan konsumen dan lingkungan.
BACA JUGA:Ketua DPRD Majalengka : Honor Ketua RT/RW Minimal Rp500 Ribu Per Bulan
Sebagaimana yang terjadi di beberapa negara Uni Eropa yang secara ketat meregulasi pemanfaatan teknologi ini. Ilmuwan dan akademisi juga harus turut terlibat dalam memberikan informasi ilmiah yang berdasarkan fakta dan data, menjamin kredibilitas informasi yang dibagikan kepada masyarakat. Karena pada akhirnya kita sebagai konsumen di masyarakatlah yang akan memanfaatkan hasil dari teknologi ini. (*)
*Mahasiswa Doktor Biologi Universitas Gadjah Mada