Pemilu Awal: Warga Soroti Kondisi Jalan dan Biaya Pendidikan

Kegiatan Pemilu Awal di RW 06 Kedung Menjangan, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.-Seno Dwi Priyanto-Radar Cirebon

Pemilu Awal yang digelar Radar Cirebon semakin mendapat tempat di hati masyarakat Kota Cirebon. 

Selain mengenal para kandidat yang akan bertarung di Pilkada 2024, warga juga menyampaikan beragam keluhan terkait dengan permasalahan yang tengah mereka alami. Sembari berharap, pemimpin ke depan dapat memberikan perhatian dan mampu memberikan solusi terbaik. 

Misalnya pada Pemilu Awal pada Jumat, 17 Mei 2024 yang digelar di RW 06 Kedung Menjangan, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti. Tim Pemilu Awal mendatangi warga satu persatu. Sejumlah warga yang ditemui, terlihat antusias dalam mengisi kertas Pemilu Awal yang disiapkan.

Salah seorang warga RW 06 Kedung Menjangan, Dewi, mengaku cukup tertarik untuk mengikuti siapa saja yang akan maju dalam Pilwalkot 2024. Meski hanya seorang ibu rumah tangga, akan tetapi dari kontestasi tersebut, ada segudang harapan untuk para calon walikota mendatang. “Kita juga pengen tahu siapa-siapa saja yang kemungkinan akan maju. Syukur-syukur yang mau memperhatikan nasib kita yang orang biasa," ungkap Dewi.

BACA JUGA:Muncul Ahmad Yani di Pemilu Awal, Warga: Mau Maju Ya? 

Menurut Dewi, ada sejumlah hal yang dikeluhkannya saat ini. Terutama soal infrastruktur dan biaya hidup yang semakin meningkat. “Jalan-jalan itu banyak yang masih rusak. Walaupun untuk jalan yang besarnya sudah mulai diaspal, tapi untuk yang di depan gang-gangnya itu masih banyak yang belum dibenerin," katanya. 

Kemudian dari sisi biaya hidup, menurutnya saat ini sudah sangat tinggi. Selain sembako yang semakin mahal, biaya pendidikan juga tak luput dari sorotan.  Dewi yang mempunyai tiga anak, mengaku pusing saat mulai menghadapi akhir tahun ajaran sekolah seperti saat ini. 

Ada begitu banyak kebutuhan yang mesti ia penuhi.  “Anak yang pertama SMP, anak yang kedua SD terus anak yang ketiga dari TK mau masuk SD. Lulus sekolah butuh banyak pengeluaran, kemudian masuk sekolah juga harus beli-beli lagi," keluhnya. 

Ia mengaku beban ini-itu saat tahun ajaran baru semakin berat, mengingat harga-harga kebutuhan pokok juga meningkat. Sebagai IRT yang hanya mengandalkan penghasilan dari kerja serabutan sang suami, kondisi ini semakin membuatnya pusing tujuh keliling. 

“Makanya saya berharap agar walikota ke depan bisa membuat program agar biaya pendidikan masih bisa dijangkau semua kalangan. Karena kalau kondisi lagi serba mahal begini, ya sejujurnya susah untuk memenuhinya," ungkapnya. 

BACA JUGA:Deklarasi Tingkat Menteri Pertama dalam Sejarah World Water Forum di Bali

Hal serupa disampaikan Elin, juga warga RW 06 Kedung Menjangan. Terkait infrastruktur, katanya masih ada sejumlah jalan, terutama yang di gang-gang yang belum tersentuh perbaikan. Ia berharap agar pemerintah menaruh perhatian terhadap perbaikan jalan. 

“Kemudian, lampu-lampu penerangan jalan juga masih minim. Kalau malam banyak lokasi yang masih gelap," pungkasnya. (awr)

Tag
Share