Ke Cirebon, Kak Seto: Perlu Treatment Khusus Tangani Anak yang Alami Depresi
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto berada di Dinsos Kota Cirebon, Rabu, 15 Mei 2024.-khoirul anwarudin-radar cirebon
CIREBON- Nasib seorang bocah berinisial A yang mengalami depresi akibat telepon selulernya dijual orang tua untuk makan sehari-hari, mendapat sorotan dari Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto.
Ia mengatakan perlu adanya treatment khusus memulihkan anak dari pengalaman trauma yang membuatnya depresi.
Ya, dalam kunjungannya ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cirebon, Rabu (15/5/2024), Kak Seto mengatakan anak mempunyai hak untuk tumbuh kembang secara layak dan benar. Oleh karena itu, orang tua perlu memenuhi kebutuhan anak secara psikologis dan memastikan anak sehat secara fisik dan mental agar tidak menjadi beban orang tuanya.
Lebih lanjut Kak Seto menilai bahwa seorang anak yang mengalami depresi harus mendapatkan penanganan secara khusus. Utamanya dari sisi psikologis, di mana sang anak harus menjalani terapi demi memulihkan kondisinya.
BACA JUGA:Mencla-mencle, Ketua KPU Ubah Lagi Pernyataan soal Caleg Terpilih Maju Pilkada 2024
“Harus ada treatment psikologis. Harus ada upaya untuk membangkitkan kembali rasa percaya diri dan kemudian membuat agar pengalaman trauma ini tidak terus menetap dan menjadi suatu kecacatan," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa lingkungan mempunyai peran yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan anak secara psikologis. Terutama dalam lingkup keluarga yang selalu berinteraksi secara intens dengan anak.
“Jangan ada kekerasan, jangan ada konflik. Para ayah bunda juga akrab dan mesra supaya anak juga dapat hidup dalam kebahagiaan," pungkas Kak Seto.
Sebelumnya, bocah A warga Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, mengalami depresi akibat HP miliknya dijual oleh orang tuanya karena butuh uang untuk makan sehari-hari.
BACA JUGA:Sudah Dimulai, Pendaftaran Seleksi Sekolah Kedinasan
A diketahui membeli HP tersebut dari hasil keringatnya sendiri. Ternyata ia kerap mencari uang dengan menjadi ojek payung hingga mengumpulkan kenclengan. Selain HP, A juga membeli sepeda sendiri dari hasil menabung.
Namun, pada saat orang tuanya tidak punya uang, barang-barang yang ia beli itu dijual. Hal itu disebut membuat A langsung drop. A kerap mengamuk dan enggan untuk bersekolah.
DAPAT PERHATIAN DARI PRESIDEN JOKOWI
Sebelumnya, Pj Walikota Cirebon Drs H Agus Mulyadi bersama Staf Kementerian Sekretariat Negara RI (Staf Khusus Kepresidenan) dan Kapolres Cirebon Kota AKBP M Rano Hadiyanto mendatangi kediaman A pada Senin (13/5/2024).
Dalam kunjungannya itu, Pj Walikota Cirebon bersama rombongan menyerahkan bantuan dari Presiden Jokowi kepada A. Staf Kementerian Sekretariat Negara RI (Staf Khusus Kepresidenan) Puput Hariadi mengatakan bantuan yang diberikan oleh Presiden Jokowi berupaya biaya pendidikan dan peralatan sekolah. “Semoga bantuan dari Bapak Presiden RI ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan sebaik baiknya," ujarnya.