Sengaja Bersepeda dari Tasikmalaya demi Warung Salam, Rumah Makan Khas Sunda di Pedalaman Sumedang

CEO Radar Cirebon Group Yanto S Utomo bersama Presiden Persebaya Azrul Ananda dan rombongan singgah di Warung Salam, rumah makan khas Sunda di pedalaman Kabupaten Sumedang.-dok pribadi-radar cirebon

Warung ini sudah lama ada. Hanya, warung di tengah-tengah perkebunan teh ini belum terkenal seperti sekarang. Di warung ini para sepeda menghabiskan waktu istirahat sangat lama, lebih dari 1 jam. Karena harus menunggu giliran dengan pemesan yang lebih dulu datang.

Selain itu, cara memasaknya pun masih sangat tradisional dengan menggunakan kayu bakar. Hal ini juga menambah durasi waktu memasaknya lebih lama lagi. Yang membuat warung ini terkenal, di antaranya karena rasanya yang begitu nikmat. Padahal jenis makanan yang dihidangkan biasa saja. Paling banyak dipesan adalah ikan bakar dan ayam bakar atau goreng.

Yang tambah nikmat adalah sambal leuncak khas Abah Syarif, pemilik warung tersebut. Ditambah dengan lalapan yang langka. Kata Abah Syarif daun itu bernama jombang, daun khas Gunung Cakrabuana.

Selain makanan yang sangat enak, kelebihan Warung Salam adalah suasananya yang asri, sejuk dan panorama alam sangat indah. Lokasi itu berada di ketinggian, di tengah-tengah kebun teh. Mata bisa leluasa memandang alam sekitarnya.

BACA JUGA:BPDPKS Dorong Perajin Batik Gunakan Malam Berbahan Sawit

Usai makan, para goweser dari Surabaya, Malang, Cepu, Cirebon, dan Jakarta ini langsung melanjutkan perjalanan sekitar 100 km lagi. Masih harus menembus Majalengka dan Kuningan untuk sampai ke Kota Cirebon.

Bersepeda rute Cirebon-Tasikmalaya dan sebaliknya Tasikmalaya-Cirebon ini dilakukan pada Rabu pagi (24/4/2024) dan menginap malam harinya di Tasik. Lalu gowes lagi dari Tasik pada Kamis pagi (25/4/2024) dan sorenya tiba di Cirebon. (*)

Tag
Share