1.001 Mahasiswa UGJ Ikuti Prosesi Wisuda
DIWISUDA: Sarjana dan Magister Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon mengikuti prosesi wisuda yang digelar pada Sabtu 27April di Auditorium UGJ.-IST-RADAR CIREBON
CIREBON – Sebanyak 1.001 mahasiswa Sarjana dan Magister Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon mengikuti prosesi wisuda yang digelar pada Sabtu 27 April di Auditorium UGJ.
Dalam prosesi wisuda tersebut, terdapat momen haru ketika salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang seharusnya mengikuti wisuda sarjana, digantikan oleh ibunya karena mahasiswa tersebut telah meninggal dunia.
Sidang tersebut menjadi momentum bersejarah bagi lebih dari seribu wisudawan yang berhasil menyelesaikan perjalanan akademik mereka di tengah tantangan zaman yang terus berkembang.
Rektor UGJ, Prof Dr Ir H Achmad Faqih SP MM IPU CIRR dalam sambutannya menekankan pentingnya pencapaian ini sebagai bagian dari upaya UGJ untuk terus meningkatkan kualitas lulusan.
“Total lulusan kami mencapai angka 41.386 orang. UGJ telah menorehkan jejak prestasi yang membanggakan. Kerja sama dengan industri dan pemerintahan serta dukungan terhadap mahasiswa untuk menjelajahi dunia entrepreneurship menjadi bagian dari komitmen UGJ dalam menciptakan lulusan yang berkualitas, dan mampu bersaing di era globalisasi,” paparnya.
“UGJ selalu berupaya meningkatkan kualitas lulusan dengan bekerja sama dengan mitra industri dan pemerintahan, memfasilitasi mahasiswa untuk menjadi entrepreneur, dan mendukung mahasiswa agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya atau S2,” sambung Rektor.
Wisuda ke-71 ini juga menjadi momentum untuk mengapresiasi peran penting Outcome-Based Education (OBE) dalam proses pembelajaran di UGJ.
Dengan fokus pada hasil akhir, UGJ membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dengan tuntutan dunia kerja, sehingga menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan industri.
Rektor Faqih juga mengingatkan para wisudawan bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tantangan yang lebih besar.
Proses pembelajaran harus berlanjut, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
“Penekanan pada pengembangan soft skill menjadi kunci untuk menjadi generasi unggul yang mampu membangun masa depan Indonesia yang lebih baik,” katanya.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Ketua Yayasan Pendidikan Sunan Gunung Jati Prof Dr Drs H Mukarto Siswoyo MSi yang menyoroti pentingnya metaskill dan literasi digital dalam meraih sukses karir di era digital saat ini.
Teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, dan kemampuan adaptasi serta literasi digital menjadi kunci untuk bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.
“Hari ini kita hidup di dunia di mana teknologi menjadi bagian integral. Ada konjungsi yang kuat antara metaskill dan literasi digital pada karir. Para wisudawan perlu memahami betapa pentingnya adaptasi dan pengembangan diri dalam menghadapi dinamika zaman,” papar Ketua YPSGJ dalam sambutannya.