Siap untuk Selamat
Ilustrasi--
Oleh: Agung Gumilar*
MENURUT Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dirilis 26 Januari 2024, Indonesia mengalami peningkatan bencana alam sebesar 52,37% pada tahun 2023, dengan total 5.400 kejadian dibandingkan 3.544 kejadian pada tahun sebelumnya.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan kejadian yang paling banyak terjadi yaitu sebanyak 2.051 kejadian, disusul cuaca ekstrem sebanyak 1.261 kejadian.
Peristiwa banjir dan tanah longsor juga berdampak buruk di negara ini, masing-masing sebanyak 1.255 dan 591 kasus.
BACA JUGA:Paham Soal Pendidikan, Mantan Birokrat Ini Maju Pilwalkot dari Gerindra
Di luar angka statistik di atas, bencana-bencana ini mendatangkan malapetaka lebih sering di beberapa provinsi di Indonesia sepanjang tahun.
Jawa Barat mengalami dampak tertinggi dengan 770 bencana alam, disusul Jawa Tengah dengan 584 kejadian, dan Kalimantan Selatan dengan perkiraan 490 bencana pada tahun 2023.
Hingga akhir Februari 2024 telah terjadi 173 kejadian bencana yang menyebabkan 31 orang meninggal dan hilang, serta 81 orang terluka.
Secara kumulatif, lebih dari 444.769 orang menderita dan mengungsi. Di mana peristiwa banjir sebanyak 109 kejadian, disusul dengan cuaca ekstrem sebanyak 35 kejadian.
BACA JUGA:Prospek Bisnis Kecantikan Menjanjikan, Disnaker Gandeng LPK Budi Cindrawati Gelar Kegiatan Ini
Pada bulan Februari 2024, enam provinsi dengan jumlah kejadian bencana terbanyak yaitu Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Riau dan Lampung.
Provinsi Jawa Tengah mengalami 28 kejadian bencana meliputi banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor. Provinsi Jawa Timur mengalami kejadian bencana sebanyak 26 kejadian, dengan banjir menjadi bencana yang paling sering terjadi.
Untuk provinsi Jawa Barat mengalami 25 kejadian dengan bencana yang dominan adalah banjir. Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalami 12 kejadian bencana dimana bencana yang dominan adalah banjir.
Negara Resiko Bencana