Suhendrik Mantap Daftar Bacawalkot Cirebon, Sejak Dulu Memperjuangkan Aspirasi Warga
Suhendrik (kiri) mendaftar bacawalkot melalui DPC PDIP Kota Cirebon pada Sabtu, 20 April 2024.-abdullah-radar cirebon
CIREBON- Kepekaan sosial merupakan modal penting seorang calon kepala daerah. Tak terkecuali bagi H Suhendrik SIP MIPol. Merintis karir di media massa, menjadi wartawan sejak masa sekolah, membuat kepekaan sosial lelaki 41 tahun itu terasah dengan baik.
Selepas meraih gelar sarjana jurusan Hubungan Internasional (HI) Universitas Pasundan (Unpas) Bandung tahun 2002, Suhendrik meneruskan aktivitas sebagai jurnalis Radar Cirebon. Kesehariannya bergulat dengan persoalan publik. Ia memahami keluh-kesah warga, dan berusaha mencarikan solusi dengan “menggedor” pintu pemerintah daerah sebagai pelayan rakyat.
Boleh dibilang, selama 22 tahun berkiprah di media massa (tercatat sejak 1999 menjadi reporter koran sekolah, terpotong masa kuliah, lantas sekarang menjabat direktur beberapa perusahaan pers), Suhendrik “khatam” seluk-beluk permasalahan publik, dan apa yang menjadi kebutuhan warga.
Rentang 2006-2012, Suhendrik memakai motor bebeknya beredar di 22 kelurahan dalam lima kecamatan yang ada di Kota Cirebon. Menyambangi hampir 247 RW. Mampir ke rumah penduduk, bertemu narasumber, menggali informasi, mendengar tuntutan warga, mengkonfirmasi persoalan yang ada ke dinas terkait, bahkan tak jarang langsung bertemu wali kota, demi memperjuangkan hak-hak warga.
BACA JUGA:Pilbup Cirebon: Anggota DPRD, Kepala Sekolah, Mantan Kadis, hingga ASN Daftar di PDIP
Hal unik terjadi ketika nomor ponsel pribadi Suhendrik, hingga dua tahun belakangan, masih dikirimi SMS aduan warga. Terkait keluhan pelbagai layanan publik. Rupanya saat menjabat redaktur halaman Metropolis (2011-2012), rubrik “SMS Pembaca” Radar Cirebon memakai nomor ponselnya. Ini membuktikan kesediaan Suhendrik, membuka ruang privasi bagi kepentingan masyarakat luas.
“Aduan yang ada ditindaklanjuti dengan menghubungi pihak terkait oleh wartawan di lapangan,” bebernya.
Berbekal pengalaman riil di lapangan itu, tak heran jika kini Suhendrik terpanggil. Ingin membuat kehidupan masyarakat Kota Cirebon lebih baik lagi. Ada kegelisahan dalam sanubari ayah tiga anak itu. Terutama soal kemajuan kota yang masih belum signifikan. Juga tentang pemerataan pembangunan, yang seolah hanya di seputaran “kawasan kota” saja. Belum sampai ke pinggiran yang padat penduduk.
Sabtu (20/4/2024), Suhendrik mantap mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Cirebon melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ada spirit tersendiri, mengapa ia memilih PDIP sebagai kendaraan politik.
BACA JUGA:Hadapi Pilkada Kota Cirebon, Golkar-PAN Jajaki Koalisi
Semangat Soekarno dalam membangun negeri, memberinya inspirasi. “Sampai sekarang Bung Karno masih dicintai rakyat Indonesia, karena apa? Karena perjuangannya nyata, pantang menyerah. Tak takluk oleh penjara atau intimidasi lainnya dari kaum penjajah,” kata Wakil Ketua Bidang Pembinaan Daerah PWI Pusat itu.
“Saya ingin pula mendapat kecintaan dari warga Kota Cirebon, untuk bekerja keras meningkatkan kesejahteraan mereka,” tambah mahasiswa program doktoral Universitas Padjajaran (Unpad).
Terlahir dari keluarga biasa, orang tua Suhendrik sempat tinggal di kawasan Katiasa, tak jauh dari Terminal Harjamukti. Kini, kedua orang tuanya menetap di perumahan sederhana, Bumi Kalijaga Permai, Harjamukti.
Suhendrik dengan visi: Kota Cirebon Maju dan Berbudaya, bercita-cita menuju Balai Kota Cirebon. Ingin memberi kontribusi berarti bagi perkembangan daerah kelahirannya. Akan fokus pada perbaikan infrastruktur. Merata dari perkotaan hingga kawasan pelosok. Tak boleh lagi, ada jalan rusak lamban ditangani. Persoalan banjir, jangan terus menghantui. Cukup sudah, fasilitas umum di pemukiman warga terbengkalai, kurang perhatian pemerintah daerah.