Kata Gemas, Calon Kepala Daerah Harus Rajin Salat Subuh Berjamaah, Ini Alasanya

Gemas ingin agar calon walikota, calon wakil walikota, calon bupati, dan calon wakil bupati adalah mereka yang rutin mengikuti Salat Subuh berjamaah.-dokumen -tangkapan layar

Cirebon, sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di Jawa Barat, maka pemimpinnya harus memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat. 

BACA JUGA:Kesiapan Big Data

Hal ini karena banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran dari Sunan Gunung Jati, antara lain, Isun Titip Tajug dan Fakis Miskin. 

Titip tajug itu memiliki makna bahwa pemimpin di Cirebon harus memiliki kesadaran spiritual secara personal untuk rajin menunaikan sholat 5 waktu, termasuk rajin Salat Subuh berjamaah.

Sementara itu, Penyantun Gemas, H Syafei Moehsin, menyatakan bahwa menjelang pilkada, masyarakat harus cerdas dalam memiliki kriteria calon kepala daerahnya. 

BACA JUGA:Pintu Menuju Komplek Makam Gunung Jati Digembok

Termasuk calon bupati dan calon walikota juga harus rajin Salat Subuh berjamaah di masjid. 

Karena ketika umat Islam secara masif dan terkonsolidasi dengan baik dalam menunaikan Salat Subuh berjamaah, hal ini menjadi kekuatan yang ditakuti karena umat Islam solid. 

Oleh karena itu, kehadiran kegiatan Gemas melalui Salat Subuh berjamaah, keliling masjid dan Kota serta kabupaten Cirebon, termasuk kegiatan kajian Subuh, akan membantu menyeleksi sosok calon kepala daerah yang konsisten setiap hari mendatangi masjid untuk menunaikan Salat Subuh berjamaah.

“Saya setuju calon walikota dan calon bupati harus memiliki kriteria rajin sholat subuh berjamaah di masjid,” pungkasnya.

 

Tag
Share