Pola Konsumsi Masyarakat Berubah setelah Lewati Pandemi

Kepala BPS Kota Cirebon, Aris Budiyanto saat diwawancarai Radar Cirebon.-apridista siti ramdhani-radar cirebon

CIREBON- Kondisi ekonomi di Indonesia mengalami shock ekonomi makro usai lewati era pandemi. Hal ini turut mengubah pola konsumsi masyarakat, Untuk itu, Badan Pusat Statistika (BPS) membuat perubahan cara penghitungan inflasi yang mengacu pada Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2022, dari sebelumnya menggunakan SBH tahun 2018.

Kepala BPS Kota Cirebon, Aris Budiyanto menuturkan Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen.

Dengan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat, maka mulai Januari 2024, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2022. Beberapa perubahan mendasar dalam penghitungan IHK 2022 dibandingkan IHK 2018, khususnya dari sisi cakupan wilayah, penambahan pasar online, metodologi penghitungan IHK, paket komoditas, dan diagram timbang.

Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilaksanakan oleh BPS selama tahun 2022, sebagai salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. "Kami melakukan survey selama satu tahun dan ditemukan pola konsumsi masyarakat yang berbeda," tuturnya kepada Radar Cirebon, Rabu 17 April 2024.

BACA JUGA:Densus 88 Mabes Polri Tangkap Tujuh Terduga Anggota JI

SBH 2022 dilaksanakan di 150 kabupaten/kota, yang terdiri dari 38 ibukota provinsi dan 112 kabupaten/kota. Secara nasional pengelompokan komoditas terdiri dari 11 kelompok dan 43 subkelompok. Adapun untuk level Kabupaten/Kota/Provinsi pengelompokan komoditas terdiri dari 11 kelompok dan dapat bervariasi jumlah subkelompoknya.

“Paket komoditas hasil SBH 2022 Kota Cirebon berjumlah 275 dari sebelumnya 274m ada perubahan bobot dan substitusi komoditas di dalamnya," ungkapnya.

SBH 2022 juga menangkap informasi pengeluaran rumah tangga melalui transaksi pasar online, sehingga pada penghitungan IHK 2022 dilakukan pencacahan beberapa komoditas tertentu melalui pasar online (marketplace).

Pada IHK 2022, BPS kembali menyempurnakan penghitungan IHK dengan mengakomodasi bobot jenis pasar dalam penghitungan rata-rata harga di setiap komoditas. "Seperti beras misalnya yang memiliki bobot tinggi, nilai bobotnya di SPH 2018 dengan 2022 berbeda, ini tentu akan berdampak pada bobot penghitungan inflasi," terangnya.

BACA JUGA:ASN Dapat 1 Unit Apartemen di IKN

Beberapa pola konsumsi masyarakat yang berbuah di masa pandemi juga disebabkan karena perkembangan teknologi, Sehingga beberapa pola konsumsi masyarakat kini muncul di penghitungan inflasi mulai dari pengitungan paket datam pembelian masker di kelompok kesehatan dan pembelanjaan online.

Perubahan penghitungan inflasi ini dapat berubah jika kondisi shock ekonomi makro terjadi. "Perubahan penghitungan ini dilakukan agar data yang didapatkan lebih valid," tukasnya. (apr)

Tag
Share