Motif Panyaweuyan dan Simbarkancana Primadona Batik Khas Majalengka, Paling Mahal Dibandorol Rp2,5 Juta

Momen Lebaran tahun 2024 ini ada kenaikan penjualan batik khas Majalengka karya Heri Suhersono mencapai 50 persen.-dokumen -tangkapan layar

MAJALENGKA - Momen Lebaran menjadi  berkah tersendiri bagi penjual batik yang ada di Majalengka.

Batik khas Majalengka ini banyak di buru masyarakat, baik lokal mapun luar luar Majalengka.

Dan, batik khas Majalengka yang di minati adalah dengan motif batik Panyaweuyan dan Simbarkancana.

BACA JUGA:Dalam Satu Hari, Libur Lebaran Kunjungan ke Goa Sunyaragi Sebanyak 821 Orang, Terjadi Pada Hari Ini

Kedua motif batik tersebut  bisia ditemukan di Galery Herty Elit Batik Majalengka.

Owner Herty Elit, Heri Suhersono mengungkapkan sekitar tahun 1990 sudah membuat motif Buah Maja yang konon nama Majalengka. Karena saat para Wali dulu menggunakan buah Maja untuk obat.

“Saya bikin ilustrasi buah maja menjadi motif batik, dan tahun 2007 pada masa Presiden SBY   ikut pameran batik di Grage Mall Cirebon pada acara Peringatan Hari Batik Nasional pertama kalinya  tahun 2007,” kenangnya.

BACA JUGA:Capaian IKD Masih Rendah

Karya Herty Elit sedikitnya 22 motif diantaranya Simbarkencana, Gedong Gincu, Lauk Ngibing, Kota Angin, Nyi Rambut kasih, Nguseup, Pesawat dan lainnya.

Pegawai di Galery Herty elit Batik Desa Karyamukti Kecamatan Panyingkiran, Sopiah menyebutkan, menjelang lebaran tahun 2024 ini ada kenaikan penjualan batik khas Majalengka karya Heri Suhersono mencapai 50 persen.

“Motif Panyaweuyan, Simbarkancana, Lauk Ngibing dan Kota Angin masih menjadi pilihan konsumen di Kabupaten Majalengka  menjelang lebaran,” ujar  Sopiah kepada Radar belum lama ini.

BACA JUGA:Meresahkan, Lima Preman Digelandang Polisi

Disebutkan Sopi, harga batik tulis  tertinggi di Herty Elit untuk bahan pakaian mencapai Rp2,5 juta. 

Sedangkan harga baju batik yang bisa langsung dipakai seharga minimal Rp70 ribu perbuah. 

Tag
Share