Penjualan Batik Khas Majalengka Naik 50 Persen

Menjelang lebaran tahun 2024 ini ada kenaikan penjualan batik khas Majalengka karya Heri Suhersono mencapai 50 persen.-ALMUARAS/RADAR MAJALENGKA-radar cirebon

Motif batik Panyaweuyan dan Simbarkancana karya Galery Herty Elit Batik Majalengka masih diminati pada momentum Lebaran 1445 H. 

Seorang pegawai di Galery Herty elit Batik Desa Karyamukti Kecamatan Panyingkiran, Sopiah menyebutkan, menjelang lebaran tahun 2024 ini ada kenaikan penjualan batik khas Majalengka karya Heri Suhersono mencapai 50 persen.

“Motif Panyaweuyan, Simbarkancana, Lauk Ngibing dan Kota Angin masih menjadi pilihan konsumen di Kabupaten Majalengka  menjelang lebaran,” ujar  Sopiah kepada Radar belum lama ini.

Disebutkan Sopi, harga batik tulis  tertinggi di Herty Elit untuk bahan pakaian mencapai Rp2,5 juta. 

BACA JUGA:Longsor di 8 Desa, BPBD Imbau Warga Tetap Waspada

Sedangkan harga baju batik yang bisa langsung dipakai seharga minimal Rp70 ribu perbuah. 

“Kami menerima pesanan untuk souvenir hajatan atau acara acara tertentu  dalam jumlah banyak, dan menjual asker bahan batik untuk tampil lebih modis dan anggun,” ujarnya.

Owner Herty Elit, Heri Suhersono mengungkapkan sekitar tahun 1990 sudah membuat motif Buah Maja yang konon nama Majalengka. Karena saat para Wali dulu menggunakan buah Maja untuk obat.

“Saya bikin ilustrasi buah maja menjadi motif batik, dan tahun 2007 pada masa Presiden SBY   ikut pameran batik di Grage Mall Cirebon pada acara Peringatan Hari Batik Nasional pertama kalinya  tahun 2007,” kenangnya.

BACA JUGA:Libur Idul Fitri, Kepala Disporapar Targetkan 1,5 Juta Kunjungan Wisatawan

Karya Herty Elit sedikitnya 22 motif diantaranya Simbarkencana, Gedong Gincu, Lauk Ngibing, Kota Angin, Nyi Rambut kasih, Nguseup, Pesawat dan lainnya. (ara)

Tag
Share