Menanamkan Minat Baca Siswa-siswi SD

Ilustrasi-Didin-RADAR CIREBON

Oleh: Iwan Kurniawan*

MEMBACA adalah sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi semua orang baik usia dewasa, remaja atau anak-anak. 

Dengan membaca seseorang bisa mendapatkan pengetahuan, dan informasi baik dari masa lalu, sekarang, bahkan yang akan datang. Sehingga bisa dikatakan membaca adalah salah satu cara mewarisi, meneruskan dan mengembangkan peradaban manusia. 

Bagi kesehatan, membaca juga bisa memberikan kesehatan jasmani seperti mencegah penyakit Alzheimer dan kesehatan rohani.untuk hiburan, mengurangi kebosan dan sebagainya. 

Membaca juga bisa menambah kemampuan komunikasi seseorang karena membaca diyakini dapat menambah kosakata, wawasan bahkan kemampuan analitis seseorang. 

Walaupun membaca disadari sebagai sebuah kegiatan yang maha penting tapi kita belum berhasil menciptakan kompetensi dan tradisi membaca yang baik di kalangan masyarakat. 

Angka-angka statistik berikut menunjukan bahwa rata-rata orang Indonesia hanya memiliki waktu baca sehari 30-59 menit. Dalam setahun rata-rata orang Indonesia hanya membaca 5-9 buku, jadi minat baca orang Indonesia bisa dikatakan sangat rendah. 

Menurut UNESCO minat baca orang Indonesia hanya 0,001 yang berarti untuk setiap 1000 penduduk hanya ada satu orang yang memiliki minat baca. Berdasarkan tes PISA yang mengukur kemampuan membaca masyarakat di seluruh dunia, kemampuan membaca orang Indonesia cenderung fluktuatif dan mengarah menurun di tahun-tahun belakangan. Pada tahun 2000 (371), 2003 (382), 2006 (393), 2009 (402) kemudian 2012 (396), 2015 (397), 2018 (371). 

Angka-angka di atas tentu menjadi keprihatinan kita dan sekaligus sebagai penanda bahwa angka literasi di Indonesia masih rendah. sebuah usaha besar harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan dan usaha ini harus melibatkan semua pihak seperti pemerintah dan masyarakat. 

Rendahnya kemampuan baca akan berdampak pada warganegara pada level individu dan masyarakat. Secara individual hal ini akan menghambat seseorang dalam kehidupan sehari-hari. 

Misal, untuk mencari pekerjaan, atau berpartisipasi dalam peristiwa-peristiwa penting. Pada level masyarakat, rendahnya kemampuan membaca sering berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia dan daya saing ekonomi. 

Sekolah dasar (SD) sebagai institusi Pendidikan dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah di tengah masyarakat. Sekolah dasar memainkan peran yang sangat penting untuk merubah situasi. 

Peran guru-guru SD dapat menjadi salah satu garda terdepan untuk menanamkan minat baca di kalangan siswa-siswi SD. Penting menanamkan minat baca sedini mungkin karena proses ini membutuhkan waktu yang lama, mulai dari Pendidikan dasar sampai perguruan tinggi karena itu menanamkan budaya minat baca penting dimulai sedini mungkin. Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh guru sekolah dasar untuk menciptkan kondisi kondusif agar para siswa mencintai buku seperti berikut.

Pertama, menciptakan Bookish Class. Pimpinan dan guru bisa membuat suasana kelas yang berhubungan dengan buku. Misal, menggambar buku-buku, menggambar orang-orang sedang membaca, dan membuat tulisan-tulisan yang memancing anak-anak tertarik membaca di tembok kelas. 

Tag
Share