Ayatollah Bersumpah Balas Serangan Israel
Pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.-IRNA-OANA/ANTARA-
TEHERAN - Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, telah mengumumkan sumpahnya untuk membalas serangan yang dilakukan rezim Israel ke konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Menurutnya, tindakan tersebut akan membuat rezim yang ”sangat dibenci” itu menyesali perbuatannya.
Dalam pesannya yang disampaikan pada Selasa (2/4), Ayatollah Khamenei mengecam serangan udara Israel yang terjadi pada Senin (1/4) di konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.
Serangan ini mengakibatkan tewasnya jenderal Mohammad Reza Zahedi, Mohammad Hadi Haj Rahimi, serta lima rekannya.
Ayatollah Khamenei menegaskan bahwa rezim Israel akan dihukum oleh para pejuang pemberani Iran.
Dia menambahkan bahwa dengan rahmat Tuhan, Iran akan membuat Israel menyesali kejahatan tersebut dan segala kejahatan serupa di masa mendatang.
“Rezim keji akan dihukum oleh tangan-tangan pejuang pemberani kami. Dengan rahmat Tuhan, kami akan membuat mereka menyesali kejahatan ini dan kejahatan yang serupa,” tulis pesan tersebut .
Ayatollah Khamenei juga menjelaskan Mayor Jenderal Zahedi sebagai seorang pejuang Islam yang tidak mengharapkan imbalan duniawi dan telah lama menantikan mati syahid dalam perjuangannya selama puluhan tahun.
Meskipun para pejuang seperti Zahedi tidak kehilangan apapun dan mendapat pahala surgawi, kepergiannya menimbulkan kesedihan bagi bangsa Iran, terutama bagi mereka yang mengenalnya.
Di sisi lain, pemerintah China mengutuk serangan Israel ke gedung dan fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, dengan tegas mengecamnya.
Dia menegaskan bahwa keamanan institusi diplomatik harus dihormati dan kedaulatan, kemerdekaan, serta integritas wilayah Suriah harus dijaga.
”China mengutuk serangan terhadap Konsulat Iran di Suriah. Keamanan atas institusi diplomatik tidak boleh dilanggar. Kedaulatan, kemerdekaan dan integritas wilayah Suriah harus dihormati,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Selasa (2/4).
Serangan ini juga mengakibatkan tewasnya Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon, serta lima anggota militer lainnya.