Jumat, 08 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Kesalehan Literasi Digital
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Kamis , 04 Apr 2024 - 19:57
Ilustrasi--
kesalehan literasi digital oleh: mukhammad alwani peran media dalam membentuk pola keberagamaan masyarakat muslim sudah tak terelakkan lagi. di era new media, ia tidak lagi diposisikan sebagai saluran komunikasi reaktif yang hanya digunakan untuk kegiatan di waktu senggang, melainkan telah menjadi bagian terpenting dalam membentuk pemahaman keberagamaan masyarakat muslim. agaknya, tidak berlebihan untuk menyebut kecenderungan ini sebagai fenomena kemunculan ‘pesantren online’ di mana dalam kuantitas yang banyak muncul santri-santri youtube, instagram, facebook dan lainnya. baca juga:feb umc gelar buka puasa bersama, dekan: hadirkan cinta untuk kemajuan institusi peran signifikan ‘institusi’ baru ini semakin meningkat di bulan ramadan. euforia ramdan yang notabene ditandai dengan kedekatan umat islam dengan ajaran agamanya menjadi pemicu peningkatan ini. dalam banyak kasus, tidak sedikit orang islam yang awalnya ‘jauh dari agama’ secara tiba-tiba di bulan ramadan menjadi sangat dekat dengan ajaran agama lewat media dengan secara rutin mengunggah konten dakwah. tentu, pada satu sisi hal ini berdampak positif tapi pada sisi yang lain juga bisa membawa dampak negatif. dilema ini muncul sebagai konsekuensi logis dari fungsi ganda media yang berada di antara dua kutub, sisi baiknya luar biasa tapi sisi buruknya juga bisa membawa bahaya. pertanyaannya kemudian, di mana letak sisi buruk nyantri atau belajar ilmu agama di media sosial? baca juga:penjual parcel lebaran menjamur di kota cirebon, banyak permintaan hingga lembur apa ia, semangat umat islam di bulan ramadan dalam mengkaji ilmu agama lewat media mengandung bahaya? dan apa kaitan fenomena ini dengan kesalehan literasi digital? ketiga pertanyaan inilah yang akan menjadi fokus tulisan ini. dengan merujuk pada beberapa hasil riset yang ada, bersubuh-subuh kita akan tersadarkan letak sisi buruk nyantri hanya lewat media sosial. menurut hjarvard dalam karyanya (the mediatitation of religion: theorising religion, media and social change) bahwa, media mengandung bahaya atas sifatnya yang memaksa logika media atas agama. baca juga:syudulimar tradisi grage group berbagi dengan anak yatim, duafa hingga veteran dalam artian, kompleksitas ajaran agama ketika masuk dalam ruang media ia harus tunduk pada logika media. di antara dampak dari pandangan hjarvard di atas ialah apa yang oleh irwan abdullah (guru besar antropologi ugm) sebut sebagai depersonalisasi, di mana produksi pengetahuan agama tidak lagi didasarkan pada keberadaan tokoh yang otoritatif. jika di pesantren konvensional penyampaian ajaran agama selalu didasarkan pada tokoh dengan karisma yang melekat sebagai legitimasi penyebaran agama, di pesantren online justru malah berbanding terbalik dengan menjauhkan pemeluk agama dari ketokohan. setiap orang, secara terbuka dapat menjadi produser konten narasi keagamaan meski sama sekali tidak memiliki pengetahuan keagamaan. setelah menguraikan sisi buruk nyantri hanya lewat online, mari lanjut ke jawaban atas pertanyaan kedua yang sebetulnya juga memiliki kaitan yang erat. rasa-rasanya, adagium “al-isnad min al-din, wa law la al-isnad laqala man sya’a ma sya’a” yang pernah dilontarkan oleh abdullah bin al-mubarak dapat menjadi pijakan untuk menjawab pertanyaan kedua yang secara sederhana dapat dimaknai bahwa, sanad keilmuan menjadi instrumen terpenting dalam persoalan produksi pengetahuan agama, sebab jika tanpa sanad siapa pun bisa berkata dengan apa yang ia kehendaki. baca juga:pj wali kota bersama forkopimda monitoring gudang bulog, spbu hingga pasar tradisional dengan melihat realitas pola produksi pengetahuan agama di ruang media sebagaimana uraian sebelumnya dan adagium abdullah bin al-mubarak di atas, dapat dipertegas bahwa, memang ia semangat umat islam di bulan ramadan dalam mengkaji ilmu agama lewat media mengandung bahaya. bahayanya apa? yakni, sangat memungkinkan orang terjebak dengan ‘piti kana-kanai (asal ngomong)’ yang berujung pada pendangkalan atau bahkan penyelewengan ajaran agama. dari dua jawaban di atas dapat ditarik tentang perlunya kesalehan literasi digital yang sekaligus menjadi jawaban atas pertanyaan ketiga. jika selama ini yang dianggap paling penting ialah saleh secara ritual dan sosial, di era new media saleh secara virtual juga tidak kalah penting. sebab pada realitasnya, antara manusia modern dengan media sosial telah menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. baca juga: siswa sdit sabilulhuda, avika naura inggrid juara 1 pildacil koas tingkat jawa barat hampir seluruh lini kehidupan tidak lepas dari media, termasuk di dalamnya produksi pengetahuan agama. lantas, apa yang dimaksud dengan kesalehan literasi digital? singkatnya, ia dapat dimaknai dengan kemampuan mengontrol diri untuk terlibat dalam diskursus keagamaan di ruang media sosial. mengontrol diri dalam hal ini setidaknya berorientasi pada dua aspek. pertama, mengajak diri untuk membatasi bicara. mengutip pesan qurasih shihab dalam salah satu podcast, “jangan berbicara menyangkut apa yang engkau tidak diketahui, jangan semua yang engkau tahu kamu bicarakan, jika ada orang lain yang bisa bicara, diamlah...”. kedua, cerdas dalam memilih rujukan keagamaan serta membiasakan diri untuk terlebih dahulu menyaring sebelum menyebarkan konten dakwah di media sosial. baca juga:faktor cuaca, sejak awal april dbd capai 111 kasus, tertinggi di kecamatan kesambi meminjam istilah gus nadir ‘pentingnya saring sebelum sharing’. pertautan dua aspek inilah yang akan melahirkan kesalehan literasi digital di bulan ramadan. wallahua’lam bi al-shawab. (*) penulis adalah mahasiswa pascasarjana iain syekh nurjati cirebon
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 05 April 2024
Berita Terkini
Perkembangan Psikologis Dampak Digitalisasi
Wacana
20 menit
Episode Baru bagi Buruh
Wacana
22 menit
Setelah Turun Hujan Atap SDN Nunuk Ambruk
Headline
42 menit
Taman Kehati Indramayu, Lestarikan Berbagai Spesies Tumbuhan dan Hewan
Headline
46 menit
Ratusan Lembar Surat Suara Untuk Pilgub Jabar Ditemukan Rusak
Headline
51 menit
Berita Terpopuler
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
20 jam
Komisi II DPRD Kota Cirebon Terima Aspirasi Pedagang Pasar
Berita Utama
21 jam
Ingatkan Tak Ubah Subtansi Perda RTRW
Headline
22 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
20 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
20 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
4 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan