Permintaan Kue Kering Meningkat
Permintaan kue kering sebenarnya sudah terjadi sejak awal Ramadan. Namun memasuki bulan puasa sampai menjelang hari raya Idul Fitri ini pemesanan sangat tinggi.-ono cahyono-radar majalengka
MAJALENGKA - Memasuki pertengahan bulan Ramadan, omzet penjualan kue kering mengalami peningkatan penjualan secara signifikan.
Hal itu menyusul kebutuhan kue kering menjelang hari Raya Idul Fitri sudah menjadi tradisi di masyarakat khususnya umat muslim yang merayakan.
Menurut pedagang kue, Ade Nurjanah saat ditemui di tokonya menyebutkan, aneka kue kering yang disediakan dari harga terjangkau mulai Rp55 ribu sampai Rp100 ribu per paket dengan isi 5 toples kue kering.
Jenisnya pun beraneka ragam. Di antaranya, nastar, putrid salju, almon, ring keju, corflex, choco chips, kuku macan, dan lain-lain.
BACA JUGA:44 Siswa Smansa lulus PTN Jalur SNBP
"Permintaan pesanan kue kering di bulan puasa ini sangat banyak. Saya sendiri sampai kewalahan karena stok yang sangat terbatas. Sedangkan permintaan sangat tinggi," tuturnya, kemarin.
Menurutnya, permintaan kue kering sebenarnya sudah terjadi sejak awal Ramadan.
Namun memasuki bulan puasa sampai menjelang hari raya Idul Fitri ini pemesanan sangat tinggi.
Untuk bulan puasa ini biasanya menjual paling sedikit 10 kemasan per hari. Beda kue beda ukuran dan tentunya beda harga.
BACA JUGA:Baznas Buka Stand ZIS di Pusat Perbelanjaan
"Usaha kue kering selama puasa mengalami peningkatan. Bahkan, permintaan tidak hanya dari Majalengka, tetapi banyak juga pemesan dari luar kota," tuturnya.
Menurut dia, setiap Ramadan khususnya menjelang Idul Fitri, permintaan kue kering meningkat hingga dua bahkan tiga kali lipat dari biasanya.
Disebutkan, bila pada hari biasa penjualan hanya sekitar beberapa dus, saat Ramadan ini bisa mencapai puluhan bahkan ratusan dus dipesan.
Kue yang dijualnya itu memiliki harga yang bervariasi. Mulai dari harga Rp55 per kemasan hingga yang memiliki harga ratusan ribu rupiah.