Jumat, 08 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Balada Konsumerisme Ramadan
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Minggu , 31 Mar 2024 - 15:30
Ilustrasi--
balada konsumerisme ramadan oleh: fifi luthfiyyah skomi umat islam kembali menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. secara bahasa, puasa berarti menahan diri. sementara secara istilah, puasa berarti menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan suami-istri dalam rentang waktu tertentu sebagai perwujudan dari ketaatan kepada allah. dari definisi ini, secara lahiriah, puasa seharusnya dapat menuntun pelakunya untuk menahan diri dari hasrat dasar atau biologis manusia, yaitu makan, minum dan hubungan suami-istri. sementara secara batiniah, puasa diharapkan mampu menjadikan pelakunya dapat menahan diri dari hasrat-hasrat atau keinginan-keinginan buruk demi mengharap keridhaan allah, yaitu dengan amal-amal ibadah dan kebaikan, baik dalam dimensi individu maupun sosial. baca juga:saat arus mudik lebaran, korlantas polri bentuk tim urai kemacetan jabir bin ‘abdillah ra. berkata, “jika kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu, dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga.bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.” (latha’if al-ma’arif, 1/168). karenanya, ramadan semestinya menjadi bulan di mana kita menahan diri dari berbagai godaan, termasuk godaan untuk menjadi konsumtif. akan tetapi, realitas yang ada, godaan diskon, ajakan makan bersama, dan tunjangan hari raya, membuat sebagian kita menjadi buta dan merasa menjadi orang “paling kaya” di dunia di bulan ramadan. budaya konsumerisme merajalela dan menjadi bayang-bayang di balik kesucian ramadan. tidak semua orang memang, tetapi kita mesti mengakui, konsumerisme adalah sesuatu yang menggoda bagi banyak orang, khususnya di bulan ramadan. baca juga:ponpes progresif rpk ulfiyah segeran buka majelis taklim di berbagai media, sepanjang bulan ramadan, masyarakat dijejali dengan iklan-iklan produk konsumtif. secara masif, masyarakat terus-menerus digempur oleh iklan-iklan yang membius sehingga terbuai dan kehilangan kesadaran akan hakikat dari kebutuhan. untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, masyarakat kemudian mengusahakannya dengan kegiatan konsumsi. keberadaan iklan menciptakan kebutuhan-kebutuhan palsu (false needs) yang bertemu dalam suatu cara yang tidak memuaskan secara fundamental. tingkat konsumtif yang tinggi pun terjadi. fenomena ini menjadi sebuah paradoks yang ironi. pada satu sisi, melalui puasa, kaum muslimin diimbau untuk “menahan” dan “menekan”. namun pada sisi lainnya, pada kenyataannya, mal-mal dan pusat-pusat perbelanjaan justru penuh-padat pengunjung, apalagi menjelang sore hari saat akan berbuka puasa. baca juga:grand vitara untuk ciptakan momen libur lebaran yang stylish sebagian mal atau tempat belanja menyuguhkan hidangan ringan untuk berbuka puasa kepada pengunjung. hal ini semakin meningkatkan gairah masyarakat untuk datang dan memilih berbuka puasa di tempat-tempat itu daripada di tempat-tempat ibadah atau di rumah sendiri bersama keluarga. bahkan, saat ini, berbuka puasa di mal-mal atau tempat-tempat belanja menjadi semacam gaya hidup. ibarat pepatah “sambil menyelam minum air”, sembari menunggu berbuka puasa, berjalan-jalan sambil melihat-lihat barang, tentu bukan sekadar melihat, melainkan pada akhirnya membeli, mengonsumsi. tidak salah memang. baca juga:institut padhaku jalin kerja sama dengan nu tiongkok akan tetapi, kita sering kali lebih fokus pada persiapan hidangan yang mewah atau semacamnya daripada esensi spiritual dari puasa itu sendiri. bagi sebagian masyarakat perkotaan, terutama kelas menengah ke atas, budaya konsumerisme ini kerap meningkat di awal-awal dan hari-hari terakhir bulan ramadan. padahal puasa mendorong untuk lebih giat beribadah, baik itu ibadah ritual maupun sosial, terutama di hari-hari terakhir bulan ramadan. puasa mendorong orang untuk berlama-lama di tempat ibadah dan makin intensif melakukan kegiatan-kegiatan sosial, termasuk membantu orang-orang yang kesulitan secara ekonomi. baca juga:dua tahun lagi, produk kaus kaki dan pakaian wajib bersertifikat halal puasa juga menganjurkan untuk banyak-banyak mendekat dengan orang-orang yang susah agar rasa empati muncul dan tergerak untuk membantu sesama. namun, semangat solidaritas dan kepedulian sosial seringkali terabaikan di tengah-tengah hiruk-pikuk belanja dan pesta makan-makan. konsumerisme yang justru meningkat pesat di bulan ramadan menggambarkan betapa puasa tampaknya acap kali kehilangan maknanya. ramadan telah dikapitalisasi sedemikian rupa untuk menjauhkan-setidaknya melenakan-masyarakat dari pesan-pesan substansial yang diajarkan melalui puasa, yaitu kesederhanaan, empati, kepekaan sosial, kemanusiaan dan spiritualitas. masyarakat digiring untuk menjauhi atau -setidaknya-kurang memedulikan itu semua, kemudian tenggelam dalam ingar-bingar suasana ramadan yang telah dikapitalisasi dan disulap demi menarik budaya konsumerisme. baca juga:dua perampok didor polisi lebih ironis lagi, konsumerisme dalam ramadan seringkali menyebabkan pemborosan makanan, yang bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam islam. konsumerisme juga merusak lingkungan, dengan meningkatnya pemborosan makanan, produksi sampah, dan konsumsi energi selama bulan ramadan. kemasan produk makanan dan minuman bertambah, sementara jumlah makanan yang dibuang juga meningkat secara signifikan. semua ini memberikan tekanan tambahan pada lingkungan, yang seharusnya kita jaga dan lestarikan sebagai amanah dari allah ta’ala. baca juga:jaksa kpk tin diduga peras saksi rp 3 miliar, modus menakut-nakuti akan dijadikan tersangka oleh karenanya, hari-hari ramadan yang penuh berkah ini, seharusnya menjadi momentum yang tepat dalam merefleksikan diri sekaligus menimba berbagai pahala yang berlipat ganda. di bulan mulia ini, solidaritas antarelemen umat seyogyanya dapat menemukan arenanya dalam usaha merakit sedikit demi sedikit apa yang telah luluh-lantak karena pandemi selama kurun waktu dua atau tiga tahun lamanya, diantaranya melalui sedekah dan derma. rasulullah bersabda, “siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (h.r. tirmidzi, 807). akhirnya, mari kembalikan makna ramadan yang hakiki dengan mengikis budaya konsumerisme yang dibenci. baca juga:attaqwa center peringati nuzulul quran hasrat konsumtif berlebihan hendaknya ditransformasi menjadi derma kepada mereka yang kurang mampu dan kebaikan-kebaikan yang mengabadi. jadikan ramadan sebagai momentum untuk berbagi empati. jangan biarkan ramadan pergi sebelum ia meninggalkan makna yang berarti dalam lembaran amal dan diri. (*) penulis adalah pengurus pac fatayat nu astanajapura
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 01 April 2024
Berita Terkini
Kolaborasi Pengentasan Permukiman Kumuh
Metropolis
4 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
5 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
5 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
5 jam
Mengenal Soerjadi Soerjadarma, Keturunan Kanoman Cirebon yang Jadi Perintis AURI
Headline
5 jam
Berita Terpopuler
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
5 jam
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
9 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
5 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
5 jam
Kuwu Ciwaringin Diberhentikan Sementara, Diduga Selewengkan Dana APBDes
Headline
9 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
3 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan