Sidang PHPU Pilpres 2024: Kini Titip Kepercayaan pada MK

Anies Baswedan saat hadir di sidang PHPU Pilpres 2024 di Gedung MK pada Rabu, 27 Maret 2024.-jpnn-radar cirebon

JAKARTA- Sidang PHPU Pilpres 2024 dimulai pada Rabu, 27 Maret 2024. Agenda sidang perdana tersebut adalah pemeriksaan pendahuluan yang terbagi dalam dua sesi.

Sesi pertama untuk pasangan calon (paslon) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan sesi kedua untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Paslon yang datang pertama adalah Anies-Muhaimin.
Anies pun tampil pertama membacakan pemaparan awal di sidang gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Gedung MK dengan perkara Nomor 1/PHPU.PRES-XXII/2024.

Pada kesempatan tersebut, Anies Baswedan mempertanyakan apakah Indonesia akan jadi negara yang menghargai dan memperjuangkan konstitusi sebagai pilar tertinggi demokrasi, atau akan mereduksi menjadi sekadar alat untuk pelanggengan kekuasaan tanpa pengawasan.

BACA JUGA:Geng Konten di Cirebon Terungkap Lagi, Anggotanya Pelajar hingga Pengangguran

“Mari wujudkan esensi sejati demokrasi, atau apakah kita akan berpaling dari prinsip itu dan memilih jalan di mana suara-suara oligarki diberi prevalensi, mengesampingkan kesejahteraan umum dan mengabaikan kepentingan nasional yang lebih luas," paparnya.

Saat ini, lanjut dia, waktunya meneguhkan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi, kedaulatan hukum, dan hak asasi manusia. Dia pun menggugah para hakim MK dengan mengatakan situasi saat ini mendesak dan kritis, serta memerlukan pertimbangan mendalam dan keputusan yang bijaksana.

“Ini waktu untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar, tidak hanya dalam aspek wilayah, populasi atau angka-angka ekonomi, tetapi juga dalam aspek kebijaksanaan, keberanian," terangnya.

“Ini adalah saat di mana kita harus meneguhkan komitmen kita terhadap nilai-nilai demokrasi, kedaulatan hukum dan hak asasi manusia," sambung Anies dalam pidatonya.

BACA JUGA:Mudik 2024: Tambah Armada Bus di Terminal Harjamukti Cirebon

Ia melanjutkan, saat ini juga merupakan saat tepat untuk menunjukkan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar dalam aspek kebijaksanaan, keberanian serta integritas dalam menegakkan demokrasi dan konstitusi.

“Sejak zaman pra-kemerdekaan, bangsa dan negara kita telah menapaki berbagai persimpangan krusial yang menentukan arah dan nasib bangsa Indonesia," jelasnya.

Secara lugas, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu menegaskan bahwa peristiwa yang terjadi pada saat-saat penting seperti ini akan terus menjadi sejarah dalam perjalanan Republik Indonesia. “Tidak semua keputusan-keputusan yang dibuat adalah keputusan yang tepat, sebagian adalah keputusan yang tidak tepat. Itu dicatat di dalam sejarah kita," beber Anies Baswedan.

Pelaksanaan Pemilu 2024 dinilai Anies Baswedan tak dijalankan secara bebas, jujur dan adil. “Pertanyaannya apakah Pilpres 2024 telah dijalankan secara bebas, jujur dan adil? Izinkan kami jawab, tidak. Yang terjadi sebaliknya," tegas Anies.

Tag
Share