Wis Cirebon Bae

Yanto S Utomo, CEO Radar Cirebon Group.-istimewa-radar cirebon

Catatan Yanto S Utomo, CEO Radar Cirebon Group

SEBENARNYA tidak perlu muluk-muluk membangun pariwisata Cirebon. Tiru saja Jogjakarta. Daerah Istimewa itu cocok menjadi rujukan bagi Cirebon dan sekitarnya.

Mengapa harus membangun pariwisata? Karena di pariwisata inilah, kita memiliki banyak kelebihan dibanding daerah dan sektor lain.

Salah satu kelebihan Cirebon adalah peninggalan masa lalu yang begitu banyak. Situs-situs masa lalu tersebut hingga kini masih gampang dijumpai. Walaupun, maaf, kurang terawat dan kurang narasi.

BACA JUGA: Usulan Pj Bupati Cirebon Mulai Diproses DPRD

Bisa dihitung jari daerah lain di Indonesia yang memiliki peninggalan masa lalu seperti Cirebon. Yang agak mirip-mirip dengan Cirebon sepertinya hanya dua daerah: Solo dan Jogjakarta.

Ditambah, alam di Cirebon dan sekitarnya ini juga sangat mendukung. Diapit antara laut dan gunung. Kurang apa lagi? Cirebon ini sangat sempurna. Bersandar ke Gunung Ciremai, menghadap ke Laut Jawa. Ke laut dekat. Ke gunung juga dekat.

Dengan potensi-potensi yang ada, membangun pariwisata itu tidak terlalu membutuhkan biaya yang besar. Yang dibutuhkan justru kemauan, ide, dan kreativitas.

Bandingkan dengan membangun sektor lain. Misalnya sumber daya alam, membutuhkan dana yang sangat besar. Berat jika dilakukan oleh Cirebon.

BACA JUGA:Ke Cirebon, SBY Beri Tips agar Dipilih Rakyat

Wilayah 3 Cirebon ini memang memiliki tambang minyak dan panas bumi. Ada Pertamina Balongan dan ada pula sumur minyak di beberapa tempat. Ada potensi besar panas bumi Gunung Ciremai. Tapi, untuk mengeksplorasi sangat mahal. Juga cadangan minyak yang kita miliki ini sudah menua, tinggal menunggu habis. Tak mudah dan tidak murah pula untuk mengekplorasi panas bumi Kuningan.

Ya hanya pariwisata, satu-satu jalan “mulai” kembali membangun Cirebon. Pariwisata yang dimaksud, tentu selain “menjual”situs-situs dan tradisi masa lalu sebagai unggulan, juga menggabungkan dengan sektor lain.

Mengapa harus meniru Jogjakarta? Mengapa tidak meniru daerah lain? Sebenarnya meniru daerah lain yang lebih maju, tidak ada masalah. Tidak harus Jogjakarta. Hanya, jika dilihat dari karakteristik Cirebon, hampir mirip-mirip Jogja. Begitu juga, apa yang ada di Kota Pelajar itu sebagian besar ada di Kota Wali ini.

Bahkan, ada beberapa hal yang ada di Cirebon justru tidak ditemui di Jogjakarta. Seharusnya Cirebon lebih lengkap dan mendukung untuk maju. Tapi faktanya? Jogja mempunyai keraton. Cirebon juga ada. Jogja memiliki banyak varian kuliner. Cirebon tidak kalah variasi pangan yang sangat terkenal. Jogja memiliki batik khas, Cirebon punya batik mega mendung.

BACA JUGA:Bupati Cirebon Lantik 93 PNS dan PPPK

Tag
Share