Kamis, 07 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Getas Getes, dan Siap Mendengar
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Minggu , 17 Mar 2024 - 15:33
Ilustrasi--
getas getes, dan siap mendengar oleh: asep budi setiawan bolehlah saya curhat ketika menghadapi staf yang “belang betong”, masuk kerja seperti kulit zebra. aturan sudah jelas. ada reward (hadiah) dan punishment (hukuman). sekali membaca regulasi berkaitan dengan disiplin pegawai sudah gampang dibuat simpulan. maka saya berbagi tugas dengan sekretaris dan pejabat yang membidangi kepegawaian. buku “the self-aware leader”, salah satu buku terbaik karya john c. maxwell, saya buka lagi. apakah yang saya lakukan berdasar. segala sesuatu mesti dengan ilmunya. saya kerap menyodorkan sebuah adagium, “hade goreng, pingpinan mah pasti diomongkeun”. itu sebuah risiko, dan terima saja dengan rileks. baca juga:puasa dan pendidikan karakter satu hal yang sulit dilakukan – ketika berada pada posisi sebaliknya -- bagaimana saya bisa menjadi pendengar yang baik. saya meyakini, tidak ada sebuah organisasi yang sukses tanpa pendengar yang baik. memiliki kemampuan mendengar pendapat dan masukan dari orang lain, dapat bermanfaat bagi seorang pemimpin. saat saya mendengarkan, saya mendapat wawasan, pengetahuan, kebijaksanaan, dan rasa hormat dari orang lain. dengan demikian, jika ingin menjadi pemimpin yang efektif, setuju atau tidak “kayaknya” perlu menjadi pendengar yang baik. masalahnya tidak semua orang mampu mendengarkan dengan baik. sebab mendengarkan bukanlah gifted, melainkan sebuah kemampuan yang perlu dilatih. saya sering melihat seorang public speaker yang hebat, sekaligus memiliki kemampuan mendengar yang baik. memang sering lupa kalau sudah berada di depan mic, selalu saja muncul inspirasi, dan “getek” untuk disampaikan. baca juga:buka dapur takjil, forkopimda buat dan bagikan takjil dan makanan siap saji saya tidak boleh egois. mendengarkan adalah cara memahami orang lain. saya sadar, sebelum mulai memimpin, saya harus terlebih dahulu mendengarkan orang lain. sebelum bermimpi untuk meraih kesuksesan sebagai pemimpin, saya harus memahami dengan mendengarkan agar orang lain turut merasa terkoneksi dengan kita. memang saya harus bisa menangkap apa yang tidak diungkapkan. itu bisa jadi maksud yang sesungguhnya. saya harus mendengar apa yang ingin mereka katakan, bukan mendengar apa yang ingin saya dengar. dari beberapa kasus, saya memanggil satu demi satu, saya minta bercerita. bebas tanpa takut akan diberi sangsi karena bicara lugas. apa sih sebenarnya yang ingin dia ungkapkan. baca juga:pj wali kota optimis anak cirebon koas raih prestasi tingkat jabar saat seseorang sedang bercerita, kita cenderung tidak sabar menunggu giliran berbicara atau ingin menyela omongannya. dulu saya punya atasan, jika sedang rapat, selalu memotong pembicaraan, sehuingga apa yang dia simpulkan kerap salah. padahal, jika dapat lebih bersabar, dia akan dapat memperoleh informasi baru yang mungkin saja dapat bermanfaat bagi organisasi. idealnya dengarkan dulu hingga selesai, jangan tiba-tiba memotong pembicaraan, biar tidak salah persepsi. sebuah pepatah, “dengarkan bisikan dan anda tidak perlu mendengar teriakan.” pemimpin yang baik memerhatikan masalah-masalah kecil. harus “getas-getes”, peduli pada hal yang dianggap remeh temeh, tidak boleh ada pembiaran. seorang pemimpin harus mencermati apa yang tidak dikatakan. saat kita mau mendengarkan dengan baik, orang lain pun akan merasa aman dan bersifat terbuka saat berkomunikasi dengan kita. hal ini dapat memicu komunikasi yang lancar sehingga meminimalisasi hal-hal tidak perlu yang berpotensi menciptakan masalah besar. baca juga:dapur ramadan cordela hotel cirebon jadi pilihan berbuka bersama keluarga john c. maxwell memberi simpulan, “pendengar adalah pemimpin yang lebih efektif daripada pembicara”. dan, bolehlah bila sependapat, “mendengarkan itu bukan satu level di bawah berbicara. mendengarkan itu mulia, setara, maka lakukan dengan optimal.” (*) penulis adalah kepala dpmptsp kabupaten kuningan
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 18 Maret 2024
Berita Terkini
Kolaborasi Pengentasan Permukiman Kumuh
Metropolis
2 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
3 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
3 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
3 jam
Mengenal Soerjadi Soerjadarma, Keturunan Kanoman Cirebon yang Jadi Perintis AURI
Headline
3 jam
Berita Terpopuler
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
7 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
3 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
3 jam
Kuwu Ciwaringin Diberhentikan Sementara, Diduga Selewengkan Dana APBDes
Headline
7 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
3 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
3 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan