Menempuh “Jalan Sosial”, Graha Berdaya Bekerja dengan Hati
Ilustrasi--
Dyane Riri Arita C., S.Psi, mahasiswa S2 Psikologi di Unpad, mengatakan apa yang dibutuhkan seorang ODGJ agar bisa pulih antara lain masa awal terapi, ODGJ sangat membutuhkan pendampingan untuk mengikuti pengobatan yang akan dilakukannya. Jangan biarkan dia jalan sendiri.
BACA JUGA:Diawali Tarhib Ramadan, Agendakan Bukber
Penerimaan keluarga dan masyarakat sangat penting dalam proses pemulihan. Makanya – seperti diungkapkan Sdr. Lukman Mulyadi -- ketika masuk ke Graha Berdaya merasa nyaman karena seperti berada di rumah sendiri. Bahkan ODGJ membutuhkan aktivitas/pekerjaannya untuk mengisi waktu dalam kesehariannya dengan kegiatan yang mandiri bahkan produktif.
Seperti pergi ke sawah, ladang, menyulam, bahkan kegiatan salat dan mengaji bersama. Relasi yang baik dengan orang sekitar akan sangat membantu untuk bisa memiliki hubungan sosial yang baik kembali. Agar ingatannya sedikit demi sedikit pulih kembali. Pengobatan, psikoterapi, dan rehabilitasi psikososial adalah terapi yang perlu dijalankan. Dan, semua ini, tidak boleh dilewatkan.
Jika kita menemukan seseorang dengan gejala mudah cemas dan tersinggung, perubahan mood dan pikiran, gangguan pola tidur dan makan, menarik diri dari lingkungan, prestasi dan penampilan turun, sulit konsentrasi dan gangguan memori, mudah curiga, percaya pada hal yang tidak wajar, dan adanya perlakuan kekerasan maka kita dapat menunjukkan kepedulian kita dengan menginformasikan/membawanya konsultasi ke profesional kesehatan jiwa seperti dokter, perawat, psikolog.
Stigma dan diskriminasi ini sangat menghambat proses pemulihan ODGJ dari gangguan yang dialaminya. Yang perlu kita lakukan adalah menerima ODGJ kembali beraktivitas/bekerja akan membangkitkan potensi mereka kembali, tidak melakukan tindakan-tindakan yang merendahkan ODGJ, hal tersebut akan membantu memulihkan martabat mereka sebagai manusia.
BACA JUGA:INI dan IPPAT Kota Cirebon Gelar Baksos Ramadhan
Saat menjabat Plh Kepala Dinas Sosial, saya kerap ngobrol dengan Sdr. Lukman Mulyadi, yang sehari-hari menjabat kepala desa, sambil menahan haru dia berkata. “Ingat! Gangguan jiwa bukan suatu aib yang harus di sembunyikan, karena gangguan jiwa termasuk gangguan kesehatan yang membutuhkan terapi medis.” Mobil operasional "grand max" warna hijau menjadi saksi keberadaan Graha Berdaya. Seloroh Sdr. Lukman, pendiri sekaligus pengelola Graha Berdaya, jangan kaget bila aroma yang tercium dari mobil tersebut “berbeda”. Itulah bukti mengurus ODGJ harus dengan hati. (*)
*Penulis adalah Kepala DPMPTSP Kabupaten Kuningan