Dukung Kabupaten Angklung, Disdikbud Teken Fakta Integritas
Pj Bupati Kuningan Dr Drs H Raden Iip Hidajat MPd, Kepala Disdikbud Kuningan U Kusmana SSos MSi, dan para tokoh masyarakat menandatangani pakta integritas untuk memajukan kebudayaan angklung. -ist-radar cirebon
Berbagai gebrakan terus dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan. Setelah sukses meluncurkan program pimpinan daerah nyapa siswa di sekolah atau Pimda Nyawah yang sudah lebih dari 10 episode, juga pembentukan tim akselerasi percepatan Kuningan Menuju Kabupaten Pendidikan, serta program lainnya, Disdikbud menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang angklung.
Pihak Disdikbud memilih Saung Ma Nioh sebagai lokasi FGD yang diselenggarakan akhir pekan lalu. Diskusi ini mengangkat tema Angklung Diatonis Daeng Soetigna dan Kutjit (Kuwu Citangtu) Kuningan. Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya memajukan dan melestarikan kekayaan budaya lokal, khususnya seni angklung, yang menjadi warisan berharga bagi masyarakat Kuningan.
Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan Pemerintah Kabupaten Kuningan, Kepala Dinas Pendidikan, serta tokoh masyarakat tersebut diharapkan dapat menghasilkan formulasi yang konkret untuk memajukan kesenian angklung di Kabupaten Kuningan.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Penjabat Bupati Kuningan Dr Drs H Raden Iip Hidajat MPd yang menekankan betapa pentingnya kerja sama dan kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keberlangsungan dan memajukan seni angklung. Pj Bupati dengan tegas menyatakan bahwa angklung bukan hanya sekadar alat musik, melainkan juga simbol kebersamaan dan kebanggaan bagi seluruh warga Kuningan.
BACA JUGA:Mau Puasa, Pantau Stok Bahan Pokok
"Keberadaan angklung tidak boleh dianggap remeh, melainkan harus menjadi fokus utama dalam upaya pelestarian budaya. Pentingnya pendidikan tentang angklung dan pengetahuan tentang Gunung Ciremai diintegrasikan kedalam kurikulum sekolah lokal. Diangkat sebagai salah satu langkah strategis dalam menjaga kontinuitas tradisi," papar Pj Bupati Iip, akhir pekan kemarin.
Iip juga menekankan, dalam berbagai acara pemerintah dan kegiatan kenegaraan, harus memberikan ruang bagi penampilan angklung sebagai bagian integral dari identitas Kuningan sebagai Kabupaten Angklung. Ini bukanlah sekadar retorika, melainkan komitmen nyata untuk memperkuat jati diri budaya Kuningan.
Kepala Disdikbud Kuningan U Kusmana SSos MSi menyoroti pentingnya pengembangan dan pelestarian tradisi angklung sebagai bagian integral dari kebudayaan lokal. Dengan memaparkan tujuan dan maksud kegiatan FGD, beliau mengajak para peserta untuk merumuskan solusi konkret guna meningkatkan eksistensi angklung di Kuningan.
"Tema kegiatan yang dipilih, Angklung Diatonis Daeng Soetigna dan Kutjit (Kuwu Citangtu) Kuningan, menjadi penegasan akan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Kuningan. Dengan upaya penyelarasan dan penyebaran informasi yang luas, diharapkan angklung dapat menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat. Baik dalam ranah pendidikan maupun kegiatan budaya lainnya," tegas manran Kepala Diskopdagperin tersebut.
BACA JUGA:Polisi Gencarkan Patroli Malam Hari
Menurut Uu, FGD ini sebagai tonggak penting dalam upaya menjaga dan mengembangkan tradisi angklung. Bukan hanya sebagai sebuah alat musik, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan kebanggaan bagi warga Kuningan. Melalui kolaborasi antar instansi dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan tradisi angklung akan terus berkembang dan menjadi warisan budaya yang lestari bagi generasi mendatang.
Dengan demikian, lanjut dia, FGD ini tidak hanya sekadar rapat biasa, namun juga awal dari sebuah gerakan besar untuk memperkuat dan melestarikan tradisi angklung. Yang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Kuningan.
"Semangat kolaborasi dan kebersamaan yang tercipta dalam acara ini diharapkan akan menjadi pendorong utama bagi kesuksesan langkah-langkah selanjutnya dalam menjaga dan mengembangkan tradisi angklung di masa mendatang," sebut Uu
Pada kegiatan FGD tersebut juga dilakukan penandatanganan pakta integritas. Penandatanganan ini dilakukan sebagai komitmen bersama untuk mengangkat dan memajukan kebudayaan angklung sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas Kuningan. (ags)