Sosok Almarhum Abah Thoha Arjawinangun: Istiqamah Baca 24 Ribu Sholawat Sehari Semalam

Habib Thoha Bin Muhamad Bin Yahya dari Arjawinangun meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Pertamina Cirebon, Selasa 5 Maret 2024.-istimewa-radar cirebon

CIREBON- Kiai sepuh Habib Thoha Bin Muhamad Bin Yahya dari Arjawinangun berpulang. Abah Thoha- begitu akrab disapa-, meninggal dunia di RS Pertamina Cirebon, Selasa 5 Maret 2024.

Kakak kandung dari Habib Thohir Bin Yahya Pegagan dan Abah Hud Babakan itu disemayamkan di maqbaroh keluarga. Tepatnya di samping musala Abah Thohir, Pegagan.

Semasa hidupnya, Abah Thoha merupakan tokoh agama yang menyejukkan. Ia menjadi rujukan banyak masyarakat dalam mengatasi problem-problem sosial. Khususnya di bidang pengayaan spiritual.

Hal itu seperti disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie. “Beliau (Abah Thoha) merupakan tokoh yang menyejukkan. Dalam berkomunikasi dengan masyarakat, kepribadiannya sangat egaliter,” kata KH Aziz Hakim Syaerozie kepada Radar Cirebon.

BACA JUGA:Stadion Watubelah Dibangun sejak 2012, Terseok-seok hingga Sekarang

“Beliau bergaul dengan semua kalangan. Bahkan, menjadi banyak rujukan masyarakat dalam mengatasi problem sosial. Saya yakin, beliau min ahli al-jannah," lanjut Kang Aziz- sapaan akrab KH Aziz Hakim Syaerozie.

Sementara itu, santri Abah Thoha Bin Muhamad bin Yahya, Ahsan Hariri mengatakan banyak hal yang paling berkesan semasa hidup almarhhum. Meski di usia yang sudah sepuh, Abah Thoha selalu terbuka dengan tamu semua kalangan yang ingin silaturahmi. Baik muslim maupun nonmuslim.

Semuanya diterima dengan baik. Walaupun dalam keadaan sakit. “Abah sih selalu terbuka dengan siapapun. Karena tamu yang datang ingin didoakan," kata Kang Hariri.

Ada pesan yang selalu ia ingat dari Abah Thoha. Yakni mengajarkan agar istiqamah membaca sholawat kepada Rasulullah. Termasuk mencontohkan untuk rutin berziarah kepada para wali. “Walaupun Abah sudah duduk di kursi roda, ziarah kepada waliyullah terus berjalan. Rutin,” katanya.

BACA JUGA:PDIP Kota Cirebon Desak KPU Gelar PSU di Dapil Harjamukti

“Padahal saya sudah sampaikan, Abah sudah udzur (halangan, red). Lantas apa jawaban Abah? Isune pengen diaku dadi muride para wali (sayanya ingin diakui menjadi muridnya para wali). Dari situ, beliau mengajarkan agar kita harus cinta kepada auliya," ungkapnya.

Masih kata Kang Hariri, selama hidupnya juga Abah Thoha, selalu itiqamah membaca Sholawat Nabi, dengan level bacaan sebanyak 24 ribu sehari semalam. Sholawat yang dibaca adalah Allahuumma sholi ala sayyidina Muhammad. “Sholawat itu pula yang diminta Abah kepada santrinya untuk dibaca secara istiqamah," imbuhnya.

Abah Thoha juga, masih kata Kang Hariri, sangat senang ketika mendengarkan pengajian Ratibul Hadad yang diisi para santrinya, yang rutin diisi setiap malam Kamis dan malam Jumat. Ia khusu mendengarkan dengan saksama. Walaupun santri itu masih bocah.  “Dalam pengajian, Abah juga selalu mengingatkan kepada santrinya untuk terus mengulang bab wudu dan sholat," tandasnya. (samsul huda)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan