Sidak Lagi, Harga Beras Turun
Jajaran Disperdagin Kabupaten Cirebon dan Satgas Pangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Pasalaran, Jumat (1/3). Saat sidak, mereka mengecek sejumlah harga kepokmas terutama beras.-CECEP NACEPI/RADAR CIREBON-radar cirebon
Sepuluh hari menjelang Ramadan, petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kabupaten Cirebon dan Satgas Pangan Polresta Cirebon kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Pasalaran, Kecamatan Weru, Jumat (1/3).
Saat sidak, para petugas melakukan pengecekan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) terutama harga beras di sejumlah kios pasar milik Pemkab Cirebon itu.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan dan Pengendalian Barang Pokok dan Penting pada Disperdagin, Sidik Wibowo menyampaikan, pihaknya sengaja sering melaksanakan sidak, menjelang bulan Ramadan. Tujuannya, katanya, untuk memastikan harga kebutuhan pokok tidak naik secara signifikan.
Sidik bersyukur, saat melakukan sidak, harga beras sudah mengalami penurunan harga, rata-rata Rp500 per kilogramnya.
BACA JUGA:Jelang Puasa, Masyarakat Kabupaten Majalengka Menerima Bantuan Sosial
“Alhamdulillah, untuk harga beras medium sudah ada yang Rp 13.500 per kilogram. Beras premium tadinya Rp16.500 per kilogram kini menjadi Rp16 ribu per kilogramnya. Penurunan Rp500 per kilonya,” kata Sidik Wibowo.
Dijelaskannya, penurunan harga beras, disebabkan karena di Jawa Tengah petani padi sudah panen, dan beras dari Jawa Tengah sudah masuk di Cirebon.
Selain itu, sambungnya, karena gencarnya operasi pasar dari Pemkab Cirebon bersama Bulog Cirebon. Sehingga, secara perlahan beras mulai turun.
“Untuk saat ini stok beras aman. Di Jawa Tengah sudah pada panen. Kami di lapangan operasi pasar terus. Mudah-mudahan harga beras stabil dan turun agar masyarakat dapat menikmatinya,” katanya.
BACA JUGA:Petugas Usir Wartawan
Disinggung soal kekosongan beras di toko ritel, Sidik mengaku, sudah meninjau langsung gudang milik perusahan ritel, ternyata memang semuanya kosong.
“Kalau memang beras ada, ritel tidak mau menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) karena patuh sama aturan, sehingga stoknya sampai sekarang masih kosong,” ujar Sidik.
Karena itu, pihaknya memfasilitasi ritel agar bisa men-stok beras dari Bulog. “Disperdagin sudah memfasilitasi dengan Bulog agar beras SPHP bisa masuk ke toko ritel, agar tidak ada kekosongan beras,” terangnya.
Selain harga beras yang turun, Disperdagin dan Satgas Pangan juga melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok lainnya. Terpantau, kebutuhan bahan pokok ini ada yang naik dan juga turun. Seperti cabai merah kriting dan cabai merah besar mengalami penurunan Rp20 ribu per kilogram.