Pilar Pendidikan Moral

Ilustrasi--

Sistem among yaitu cara pendidikan yang dipakai dalam taman siswa. Mengemong anak berarti memberi kebebasan anak bergerak menurut kemauannya, tetapi guru akan bertindak, kalau perlu paksaan apabila keinginan anak membahayakan keselamatannya. 

BACA JUGA:PDAM Fokus Berantas Konsumsi Air tak Berekening dan Kebocoran

Guru wajib mendorong anak didiknya yakni ingngarsa sung tuladha, maksudnya bila seorang guru berada di depan diharapkan mampu menjadi teladan atau contoh yang baik bagi siswa atau peserta didik, ingmadya mangunkarsa.

Maksudnya posisi seseorang guru di level menegah diharapkan mampu menuangkan gagasan dan ide-ide yang baru untuk mendukung program yang ditetapkan, tutwuri handayani berarti pemimpin atau guru mengikuti dari belakang dan memberikan kemerdekaan bergerak kepada yang dipimpinya, tetapi handayani akan bertindak, kalau perlu paksaan apabila keinginan anak membahayakan keselamatannya atau menyelewengkan kebebasan yang telah diberikan.

Ki Hajar Dewantara memberikan sebuah kias sistem among dengan gambaran guru terhadap murid harus berpikir, berperasaan dan bersikap bagaikan juru tani terhadap tanaman peliharaanya, bukannya tanaman ditaklukan oleh keinginan juru tani.

Juru tani menyerahkan dan mengabdikan dirinya pada kepentingan keseburan tanaman itu. Keseburan tanam inilah yang menjadi kepentingan juru tani. Juru tani tidak bisa mengubah sifat dan jenis tanaman menjadi jenis tanaman lain yang berbeda sifatnya.

BACA JUGA:Ehm...Pencinta Durian Terpusakan dengan Rasa Durian Khas Kuningan

Dia hanya bisa memperbaiki dan memperindah jenis tanaman tersebut dengan berbagai usaha usaha dalam mengelolah tanaman tersebut.

Juru tani tidak bisa memaksa mempercepat hasi buah dari tanaman tersebut melainkan dia haru bersabar menunggu hasil buah tersebut.

Oleh sebab itu seorang juru tani harus mengerti sifat dan watak serta jenis tanaman, seorang juru tani harus faham dengan ilmu mengasuh tanaman, untuk bercocok tanaman dengan sehingga menghasilakan buah yang baik.

Menrut Ki Hajar Dewantara juga mengatakan seorang juru tani tidak boleh membeda bedakan dari mana asal pupuk tersebut.

BACA JUGA:Nah Lho, Suara PAN dan Demokrat di Dapil Lemahwungkuk Cirebon Sama, Siapa yang Berhak Jadi Anggota DPRD?

Maka seorang guru harus memiliki karakter seperti juri tani, tidak membeda bedakan satu sama lain, serta berusaha menciptakan siswa siswa yang pintar dari pengetahuannya dan berkarakter dari segi sikapnya.

Konsep yang diberikan Ki Hajar Dewantara yang merupakan bapak pendidikan bangsa indonesia merupakan suatu konsep yang masih kini diterapkan dan relevan dengan budaya yang berkembang di indonesia sehingga melahirkan sebuah generasi yang berkaraketer indonesia bukan berkarakter kebarat baratan sebagaimana halnya yang terjadi pada masa kontemporer ini.

Upaya untuk mengwujudkan peradaban bangsa yang berkarakter melalui pendidikan karakter bangsa tidak pernah terlepas dari lingkungan pendidikan baik di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Tag
Share