Koalisi Indonesia Maju Sebut Kabinet Presiden Mendatang Buka Peluang Pilih Menteri Era Jokowi
Dari kiri, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, serta Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus memberikan keterangan terkait pasca kemenangan Prabowo-Gibran. -ist-radar cirebon
Wajah kabinet pemerintahan mendatang terus menjadi bahasan meski belum ada penetapan resmi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang pilpres. Saat ini diskusi berlangsung di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Salah satunya soal menteri-menteri di era pemerintahan Joko Widodo. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Ahmad Muzani mengatakan, tidak menutup kemungkinan sejumlah nama menteri yang ada di era Presiden Jokowi akan dilanjutkan. Yang terpenting, kinerja yang bersangkutan memang terbukti baik.
”Yang dianggap masih cukup kapabel dan cukup layak untuk bisa dilanjutkan dalam kerja sama dengan prabowo-Gibran,” ujarnya di media center TKN.
Soal nama-nama yang berpeluang kembali menjadi menteri, Muzani enggan terburu-buru membeberkan. Sebab, itu merupakan hak presiden terpilih. ”Siapa nama-nama itu, saya tidak memiliki hak untuk menyebut,” katanya.
BACA JUGA:Bapanas Pastikan Stok Beras Aman Jelang Bulan Ramadan dan Lebaran
Sebagaimana diketahui, menteri-menteri di era Jokowi saat ini banyak diisi penggawa Koalisi Indonesia Maju. Sebut saja Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Yang terbaru, Agus Harimurti Yudhoyono yang kemarin dilantik sebagai menteri agraria dan tata ruang (ATR).
Meski sudah ada pembahasan, Sekjen Gerindra itu menyebut hal itu belum dilakukan secara intens. Sebab, pihaknya masih menunggu pengumuman resmi dari KPU. Karena itu, nama-nama yang beredar di media sosial merupakan spekulasi pihak tertentu. Termasuk beredarnya wacana dibentuknya Menteri Muda. ”Semua spekulatif. Pak Prabowo belum membicarakan itu,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Muzani juga memberikan indikasi tidak akan membentuk tim transisi pemerintahan. Dari pencermatannya, transisi pemerintahan kali ini relatif berlangsung lebih mudah. Sebab, yang terjadi saat ini adalah transisi keberlanjutan.
Karena itu, pihaknya menilai Prabowo tidak perlu membentuk tim transisi. ”Belum ada rencana untuk membentuk tim transisi,” tegasnya. (far/c17/fal)