Bapanas Pastikan Stok Beras Aman Jelang Bulan Ramadan dan Lebaran

Pedagang beras sedang menunggu pembeli di salah satu pasar di Surabaya. Kepala Bapanas Arief Prasetyo memastikan ketersediaan beras dalam menghadapi bulan Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi. -ist-radar cirebon

Kepala Badan Padan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo memastikan ketersediaan beras dalam menghadapi bulan Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi. “Kita pastikan puasa dan Lebaran mendatang beras itu ada dan cukup,” kata Arief dalam keterangannya di Jakarta.

Arief mengatakan, saat ini stok beras Bulog ada sekitar 1,4 ton dan siap untuk didistribusikan ke berbagai daerah di tanah air.

“Ini yang harus dan terus didorong oleh Dirut Bulog untuk masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang dan juga masuk ke pasar tradisional bahkan sampai masuk ke outlet ritel modern. Jadi, ritel modern juga sudah mulai terpenuhi, seminggu terakhir terus diisi,” ujarnya.

Arief berharap, panen raya pada bulan Maret mendatang juga dapat menambah stok sekaligus menjaga stabilitas harga beras. “Kita berharap panen bulan Maret nanti bisa di atas tiga juta ton, sekitar 3,5 juta ton,” pungkas Kepala Bapanas.

BACA JUGA:Gelora Sesalkan PPK di Kabupaten Cirebon Masih Hitung Suara

Sebelumnya, dalam upaya memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) imbas panen yang akan mengalami kemunduran, pemerintah mesti melakukan importasi. Namun pihaknya berkomtmen apabila panen raya telah tiba, maka importasi akan dihentikan.

Sepanjang Januari 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 442.913 ton impor beras telah membanjiri Indonesia. Jumlah tersebut meningkat sebesar 0,82 persen secara tahunan (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya atau Januari 2023 sebanyak 243.656 ton.

Secara bulanan, jumlah tersebut turun sebesar 0,16 persen bila dibandingkan dengan Desember 2023 yang tercatat sebanyak 532.808 ton.

Menurut negara asalnya, impor beras RI pada Januari 2024 mayoritas berasal dari Thailand sebanyak 237.640 ton, Pakistan 129.781 ton, Myanmar 41.640 ton, Vietnam 32.342 ton, dan Kamboja 2.500 ton.

BACA JUGA:Caleg PKB Optimistis Suaranya Tak Terkejar yang Lain

Sementara itu, calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyikapi melambungnya harga beras yang mencapai Rp 19 ribu per kilogram sebagai peringatan bagi pemerintah. Ganjar mendesak untuk segera dilakukan operasi pasar.

“Sebenarnya anomali berasnya mahal. Kemarin saya tanya mencapai Rp 19 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram. Mestinya yang dilakukan ya operasi pasar,” kata Ganjar.

Ganjar pun menyinggung soal bantuan sosial (bansos) yang digencarkan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Bansos dapat meringankan beban masyarakat, namun jika dilakukan di saat momentum Pemilu akan memunculkan interpretasi yang berbeda.

“Kalau bansos itu untuk menolong masyarakat, itu cerita baik. Tapi momentum pas Pemilu akan menjadi interpretasi yang berbeda,” paparnya.

Tag
Share