Manisnya Hidup Kita yang Tentukan
Ilustrasi--
Oleh: Bdn. Uswatun Hasanah SST SKM MHKes
STRUKTUR masyarakat saat ini berubah seiring dengan berjalannya waktu. Perubahan tersebut terjadi akibat adanya masa transisi dari pola hidup masyarakat agraris menuju masyarakat industri. Akibatnya terjadi perubahan pada pola makan dan aktivitas fisik di masyarakat.
Perubahan pada pola makan yang terjadi pada masyarakat contohnya, masyarakat cenderung lebih sering mengonsumsi makanan cepat saji dikarenakan selain dari penyajiannya yang cepat hal tersebut juga didukung oleh kemudahan untuk mendapatkan makanan tersebut.
Selain dari pola makan yang tidak sehat perubahan lain yang terjadi adalah menurunnya aktivitas fisik seperti pada para pekerja kantoran yang lebih banyak menghabiskan waktunya didalam ruangan dan kurang beraktivitas.
BACA JUGA:Hasil Inter Milan vs Atletico Madrid Skor 1-0
Hal tersebut diketahui dapat memicu terjadinya peningkatan penyakit tidak menular maupun penyakit degeneratif. Salah satu contoh penyakit tidak menular yang paling sering terjadi sebagai akibat dari pola makan dan aktivitas fisik ini yaitu penyakit diabetes melitus (Hariawan, 2019).
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya kenaikan gula darah disebabkan oleh terganggunya hormon insulin yang memiliki fungsi untuk menjaga homeostasis tubuh dengan cara menurunkan kadar gula dalam darah (American Diabetes Association, 2017).
Diabetes melitus ini erat kaitannya dengan gaya hidup, maka dari itu berbagai kegiatan rutin sehari-hari memerlukan keseimbangan seperti makan, tidur, bekerja dan lain-lain. Jumlah, jenis makanan serta olahraga harus diatur dan tidak dapat diabaikan.
Sebanyak 90% orang yang terdiagnosis diabetes (khsusunya DMT2) berhubungan dengan gaya hidup dan sebagian besarnya dapat dimodifikasi dengan konsumsi makanan yang sehat.
BACA JUGA:TMMD Bukan hanya Pekerjaan Fisik, tetapi Lebih pada Terwujudnya Rasa Kebersamaan dan Gotong royong
Penelitian menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi makanan manis, gula, makanan berlemak dan memperbanyak sayur dan buah menurunkan sekitar 28% kadar gula darah puasa serta secara signifikan mengurangi berat badan dan juga mengurangi dosis obat antidiabetes dan suntikan insulin dalam 7 hari masa penelitian.
Sedikitnya harapan untuk menghilangkan ‘image’ bahwa diabetes tidak dapat disembuhkan atau sekali terdiagnosis maka akan minum obat sepanjang hidupnya akan tercapai di kemudian hari.
FAKTOR RESIKO DIABETES
Diabetes melitus (DM) atau kencing manis merupakan penyakit tidak menular yang harus mendapatkan perhatian khusus. Penyakit ini menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia setelah stroke dan jantung.