Kamis, 07 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Krisis Identitas
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Jumat , 16 Feb 2024 - 18:08
Ilustrasi--pixabay
krisis identitas oleh: achmad salim kondisi moral, mental dan lifestlye generasi hari ini berada dalam titik nadir. kita dapat menyaksikan bagaimana moral dan akhlak generasi yang rusak. hal ini tercermin dari hilangnya adab, baik itu seorang siswa kepada guru atau anak ke orang tua. perundungan terjadi dimana-mana, mulai dari jenjang pendidikan paling rendah sampai jenjang pendidikan tertinggi dampaknya sampai berujung kematian. seorang mahasiswa ptn membunuh juniornya lantaran terjerat pinjol. pergaulan bebas menjadi hal biasa, hamil di luar nikah berujung aborsi bahkan pembunuhan, narkoba, dan tawuran. begitu pula dengan mental generasi yang rapuh dan lemah, tertimpa masalah solusinya mengakhiri hidup dengan bunuh diri. baca juga:sinergitas atasi stunting landasan kebahagiaan distandarkan pada materi, tujuan hidup mencari kesenangan, aktivitas keseharian disibukkan dengan mencari rupiah. gaya hidup hedon, pamer kekayaan terjadi di sekitar kita. tidak sedikit yang sampai melakukan segala cara agar mampu memenuhi gaya hidup. tidak peduli halal haram, yang pasti kemauan dan hawa nafsu terpenuhi. menghabiskan waktu untuk hal-hal yang hanya membawa kesenangan, padahal krisis identitas. lantas siapakah yang akan melanjutkan peradaban saat ini? mari kita uraikan, kemerosotan mental, moral dan gaya hidup pemuda saat ini dikarenakan sistem kapitalisme. sistem kapitalisme dengan akidah sekularisme-liberalisme, memisahkan agama dalam kehidupan dan menganut konsep kebebasan. baca juga:pdip teratas, ganjar-mahfud justru terendah namun, sedikit yang menyadari dirinya telah menelan racun kapitalisme. menjalani hidup sekadar ikut arus dan jauh dari identitas sebenarnya sebagai seorang muslim. akidah yang dianut kapitalisme sejatinya telah menghancurkan kehidupan seorang muslim sebab memisahkan agama dari kehidupan. kehidupan sehari-hari menggunakan aturan buatan manusia, padahal akal manusia terbatas dan tidak bisa dijadikan standar dalam berbuat. kapitalisme tidak akan membawa ketenangan sebab manfaatlah yang dijadikan standar kebahagiaan. life style seorang muslim menjadi muslim adalah pilihan, konsekuensinya adalah terikat dengan aturan islam. segala hal yang dilakukan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan sang pencipta. karena itu, life style seorang muslim yaitu; baca juga:ada kasus dptb dan pemilih siluman, bawaslu kota cirebon rekomendasi 5 tps gelar psu pertama, mengaitkan seluruh perilakunya dengan syariat. syariat adalah hukum dan aturan dalam islam yang mengatur kehidupan manusia. islam mengatur hubungan manusia dengan pencipta, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, serta hubungan manusia dengan manusia lainnya. setiap langkah yang diambil harus sesuai dengan aturan yang terdapat dalam al quran dan sunnah rasulullah. pelaksanaan pengaturan dalan islam yang menyangkut hubungan manusia dengan pencipta dapat dilaksanakan per individu karena menyangkut ibadah ritual seperti, sholat, puasa, zakat. baca juga: masa pelunasan bipih diperpanjang, kota cirebon sisa 78 lagi begitu pula hubungan manusia dengan dirinya sendiri karena menyangkut pakaian, makanan dan akhlak. tetapi apabila menyangkut hubungan manusia dengan sesama diperlukan pengaturan sistemik. misalnya saja dalam bidang pendidikan, dalam islam pendidikan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh negara baik dengan harga murah bahkan gratis. pembiayaannya diperoleh dari pengelolaan sda oleh negara. asas pendidikan adalah akidah islam dengan tujuan membentuk generasi yang memiliki syakhsiyah(kepribadian) islam dan penguasaan ilmu sains dan teknologi. syakhsiyah islam terbentuk dari pola pikir dan pola sikap islam. hal tersebut tidak dapat terwujud tanpa adanya pengaturan sistemik dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial yang menerapkan aturan islam. sementara penerapan aturan islam secara menyeluruh membutuhkan peran negara. baca juga:pilpres berpeluang ke mk kedua, standar kebahagiaan seorang muslim adalah meraih ridha allah swt. bahagia dalam pandangan islam menjalankan perintah dan larangan-nya. karena itu, seorang muslim apabila ingin mendapatkan kebahagiaan bukan dengan mengejar materi ataupun hidup bebas sesuakanya. kebahagiaan akan hadir pada diri seorang muslim apabila menjalani hidup sesuai syariat. tentu di bawah pengaturan sistem kapitalisme, seorang muslim tidak akan mendapatkan kebahagiaan hakiki. misalnya ekonomi kapitalisme membolehkan riba, sementara dalam islam jelas diharamkan. dosanya sama dengan menzinahi ibu sendiri. saat ini apakah kita bisa terbebas dari riba? lalu bagaimana mungkin akan ada ketenangan dan kebahagiaan melingkupi seorang muslim, padahal jelas telah menyalahi aturan sang pencipta. mengambil aturan selain dari sang pencipta adalalah kemaksiatan, kemaksiatan akan membawa pada kesengsaraan. baca juga:segera operasi pasar beras murah menjadikan ridha allah sebagai standar kebahagiaan seorang muslim tidak dapat terbentuk begitu saja. perlu pemahaman yang utuh terkait islam. terlebih lagi saat framing buruk tentang islam ada dimana-mana. islamophobia menjadikan seorang muslim sendiri takut untuk mengkaji dan memahami islam sebagai jalan hidup. selain itu jeratan kapitalisme yang telah merasuk pada setiap lini kehidupan membuat manusia terlena dan terpanah pada kebahagiaan semu di dunia. karena itu, sudah saatnya melihat islam sebagai jalan hidup yang menerangi. jalan yang akan mengantarkan pada kebahagiaan hakiki di dunia dan jalan menuju tempat pulang di akhirat. baca juga:lautan sampah tutupi gorong-gorong sempit alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan tuhan yang maha perkasa lagi maha terpuji.(qs.ibrahim ayat 1) wallahualam. (*) *ketua qohuwa buntet pesantren cirebon
1
2
3
»
Tag
# krisis identitas
# wacana
# opini
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 17 Februari 2024
Berita Terkini
Bappelitbangda Segara Berganti Nama Baperida
Aneka Berita
19 menit
Akselerasi Program 100 Hari
Aneka Berita
20 menit
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi 5.000 Meter
Berita Utama
21 menit
Kunjungan Kerja Perdana, Danrem 063/SGJ Kunjungan ke Purwakarta dan Subang
Berita Utama
24 menit
BMKG: Sepekan ke Depan Terjadi Cuaca Ekstrem, Bersiap dari Sekarang!
Berita Utama
25 menit
Berita Terpopuler
Imbas Proyek Pokir, Dewan Ancam Hentikan Pembahasan RAPBD 2025
Metropolis
23 jam
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
3 jam
Kuwu Ciwaringin Diberhentikan Sementara, Diduga Selewengkan Dana APBDes
Headline
3 jam
Bagian Barjas Siap Laksanakan Lelang Dini
Headline
4 jam
Motor Listrik Savart S-1P Sukses Uji Ketahanan Sejauh 3.000 Km Jawa-Bali
Aneka Berita
5 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
3 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan