Pemeliharaan Lambat, Hujan Bikin Jalan Rusak Semakin Parah

RUSAK SEMAKIN LUAS: Ruas Jalan Raya Panguragan menuju Arjawinangun mengalami kerusakan lebih parah setelah diguyur hujan, kemarin. -CECEP NACEPI-RADAR CIREBON

CIREBON-Kerusakan ruas Jalan Raya Panguragan menuju Arjawinangun semakin parah. Sepanjang ruas jalan itu, banyak ditemui lubang yang cukup dalam. Bahkan, di sejumlah titik hanya menyisakan kerikil dan bebatuan saja, tanpa ada aspal.

Musim penghujan, seperti saat ini, semakin memperparah kondisi tersebut. Lubang-lubang di sepanjang jalan menjadi lebih dalam, dan kerusakan semakin meluas. 

Pengendara sering kali terjebak di lubang-lubang tersebut, mengakibatkan kecelakaan dan kerusakan pada kendaraan mereka.

“Ketika hujan, genangan air di jalan membuat sulit untuk membedakan mana yang berlubang dan tidak. Akibatnya, banyak yang terjatuh karena terperangkap di lubang jalan,” ungkap Sunendi, warga Panguragan.

Beberapa warga berusaha menambal lubang-lubang tersebut dengan sirtu atau tanah, namun upaya tersebut sering kali sia-sia. Aktivitas padat pengendara dan hujan yang terus-menerus membuat jalan kembali rusak hanya dalam hitungan hari.

BACA JUGA:Antisipasi Kenakalan Remaja, Kapolresta Sambangi Sekolah

Meskipun kerusakan ini sudah berlangsung lebih dari satu tahun, Pemerintah Kabupaten Cirebon belum juga melakukan perbaikan atau pemeliharaan. 

Kondisi ini menuai keluhan dari warga Kecamatan Panguragan, seperti yang disampaikan oleh Isan. 

Dia menyatakan, jalan tersebut adalah jalur alternatif yang cukup sibuk, digunakan oleh warga Panguragan untuk menuju Pasar Arjawinangun, RSUD Arjawinangun, Stasiun Arjawinangun, dan destinasi lainnya.

Isan merasakan dampak langsung dari kerusakan jalan ini, yang menghambat mobilitas warga. 

BACA JUGA:Aktivitas Galian C Terus Disorot

Perjalanan yang sebelumnya hanya membutuhkan waktu 10 menit, kini memakan waktu 15 hingga 20 menit. Ia menyoroti bahaya bagi pengendara, terutama bagi mobil yang membawa orang hamil atau pasien yang hendak dirujuk ke RSUD.

Menyikapi hal ini, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon, Tomy Hendrawan, mengungkapkan bahwa pihaknya berencana untuk melakukan penanganan jalan pada tahun 2024 ini. Namun, rincian waktu dan langkah-langkah detail belum dijelaskan.

“Tahun ini akan ada penanganan. Akan dilakukan rekonstruksi dengan penambahan lapisan aspal di sepanjang jalan yang rusak,” tandas Tomy.

Tag
Share