Selesaikan Sampah di Pesantren

Kegiatan halaqah sedekah sampah dan peresmian laboratorium pengelolaan sampah di Ponpes Kebon Jambu, Sabtu 27 Januari 2024. -ist-radar cirebon

Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, bekerjasama dengan Yayasan Fahmina, Jaringan Pesantren Emas, dan Jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) menggelar Halaqah Sedekah Sampah & Peresmian Laboratorium Pengelolaan Sampah di Ponpes Kebon Jambu, Sabtu 27 Januari 2024. 

Halaqah sedekah sampah itu diikuti ratusan pengasuh dan santri dari berbagai pesantren, pemerintah pusat, daerah, serta organisasi keagamaan di wilayah Cirebon, Majalengka, Indramayu, dan Sumedang.

Agenda itu dihadiri langsung oleh Kepala Desa Panggungharjo DIY, Wahyudi Anggoro Hadi, Anggota Majelis Musyawarah (MM) KUPI, Masruchah dan Dr KH Faqihuddin Abd Kodir, Inisiator Pesantren Hijau, Hijroatul Maghfiroh dan Fasilitator Pesantren EMAS, Aris Diantoro. 

Anggota MM KUPI, Masruchah menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibu Nyai Hj Masriyah Amva, di mana merupakan pemimpin, inisitor, sekaligus role model dalam mengimplementasikan Fatwa KUPI II tentang pengelolaan sampah dan pelestarian alam di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy. 

BACA JUGA:Panwaslu Kuningan Intensifkan Pengawasan Distribusi Logistik Pemilu

“Saya berikan apresiasi yang mendalam kapada Ibu Nyai Hj Masriyah Amva, beliau adalah sosok ulama perempuan yang memimpin sekaligus inisiator untuk mengimplementasikan Fatwa KUPI kedua soal pengelolaan sampah di pesantren,” kata Masruchah pada kesempatan itu.

Lebih lanjut, dalam halaqah sedekah sampah ini, Masruchah mengatakan para pengasuh, santri, dan peserta lainnya dapat ilmu baru dan pemahaman yang mendalam tentang permasalahan sampah, dampaknya terhadap lingkungan, dan cara-cara pengelolaan sampah yang berkelanjutan. 

“Nantinya, dalam halaqah dan workshop nanti, para santri dan pengasuh sudah bisa secara mandiri di pondoknya masing-masing dapat melakukan pemilahan sampah, pengomposan, dan pengolahan sampah,” lanjutnya. 

Untuk diketahui, Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy menjadi salah satu ponpes yang berperan aktif dalam mengikuti program Pesantren EMAS (Ekosistem Madani Atasi Sampah). Ponpes Kebon Jambu menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang dihadapinya. 

BACA JUGA:Datang ke Kuningan, Capres Ganjar Pranowo Temui Anak Muda Milenial

Dalam lingkungan ini, semangat untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah tidak hanya sebatas kebijakan, melainkan telah menjadi bagian dari budaya dan komitmen yang melekat di Ponpes Kebon Jambu Al-Islamy.

Komitmen tinggi yang ditunjukkan oleh Ponpes Kebon Jambu Al-Islamy melalui partisipasinya dalam Pesantren EMAS mencerminkan tekad untuk menjadi bagian dari solusi nyata terhadap permasalahan lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah. 

Bahkan Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy tidak hanya menjalankan peran sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, berkelanjutan, dan bermartabat. 

Pesantren Kebon Jambu tidak sekadar mengikuti program, melainkan menunjukkan tekad kuat untuk menjadi solusi terhadap tantangan lingkungan. 

Tag
Share