Masuk Kawasan Metropolitan Rebana, Kabupaten Cirebon Dapat Kucuran Dana Rp8,5 Triliun
Terminal Baru Ciledug yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp65 miliar.-kominfo kabupaten cirebon-radar cirebon
CIREBON- Kabupaten Cirebon mendapatkan kucuran dana segar dari perencanaan Kawasan Metropolitan Rebana. Totalnya hingga Rp8,5 triliun. Sebagian kecil sudah terealisasi, salah satunya pembangunan Terminal Baru Ciledug yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp65 miliar.
Kucuran anggaran Rp8,5 triliun itu sendiri berasal dari pusat yang diproyeksikan untuk 13 program prioritas di Kabupaten Cirebon. Seperti jalan, infrastruktur dasar, infrastruktur sumber daya alam (SDA), dan infrastruktur lainnya.
Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Cirebon Dadang Priyono mengatakan anggaran paling besar untuk infrastruktur dasar. “Untuk satu program infrastruktur dasar itu besarnya kalau dalam perencanaan Rp5,7 triliun,dan untuk infrastruktur lainnya Rp1,9 triliun," ujar Dadang kepada Radar Cirebon, Jumat 26 Januari 2024.
Aspek lainnya yang akan dibangun adalah infrastruktur jalan sebesar Rp220 miliar dan infrastruktur SDA sebesar Rp612 miliar. “Untuk program perhubungan sendiri sudah digelar, yakni untuk pembangunan Terminal Baru Ciledug dengan anggaran Rp65 miliar," imbuhnya.
BACA JUGA:Pj Gubernur Ajak Masyarakat Pasang Patok Tanda Batas Tanah
Program lainnya yang akan diproyeksikan sebagai bagian dari Kawasan Metropolitan Rebana adalah pembangunan TPPAS Cirebon Raya, rehabilitasi tuntas daerah irigasi Seuseupan, pengembangan Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Cirebon, dan pembangunan Gedung Creative Centre Kabupaten Cirebon.
“Nantinya juga ada pengadaan sarana pengkapan ikan dan bantuan alat dan teknologi penangkapan ikan. Selain itu juga ada bintek pengembangan desa digital," bebernya.
Dalam dokumen itu, sambung Dadang, Kabupaten Cirebon berdasarkan Perpres 87 Tahun 2021 juga memiliki Kawasan Peruntukan Industri (KPI) dengan luasan 1.815 hektare. “Nah nanti ada penyesuaian antara RTRW Kabupaten, Provinsi dan Pusat. Ini karena Metropolitan Rebana merupakan Proyek Strategis Nasional sehingga butuh penyesuaian tata ruang," tandasnya.
Perlu diketahhui, Kawasan Metropolitan Rebana diproyeksi jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat. Dalam wawancara dengan Radar Cirebon pada November 2023 kemarin, Kepala Badan Pengelola Kawasan Metropolitan Rebana Bernardus Djonoputro mengatakan sebutan Ciayumajakuning berganti atau akan lebih dikenal dengan Kawasan Metropolitan Rebana.
BACA JUGA:KH Moh Syatori Kembali Nahkodai FKKBIHU
Pria yang akrab disapa Bernie itu mengatakan potensi Cirebon semakin terlihat sebagai daerah pusat komersial bagi perkembangan Metropolitan. “Cirebon adalah kota paling siap untuk jadi pusat komersial. Cirebon jadi tempat untuk meeting, convention, dan lain sebagainya," ujar Bernie dalam kunjungannya ke Graha Pena Radar Cirebon pada Rabu 8 November 2023 lalu.
Ia mengatakan sejumlah langkah diinventarisir dalam upaya menggandeng investor. Sedikitnya ada 3 merger besar untuk investasi. Pertama, pangsa pasar ekspansi. Bernie menilai, investor yang akan berekspansi akan mencari tempat lebih baik.
Misalnya, segi biaya logistik. Akses dan infrastruktur memadai di kota/kabupaten wilayah Rebana bisa diunggulkan. “Karena kita sudah punya BIJB Kertajati, punya Pelabuhan Patimban. BIJB itu internasional airport terbesar kedua di Indonesia," jelas alumnus Teknik Perencanaan Kota dan Wilayah, Institut Teknologi Bandung (ITB), itu.
Kedua, mangsa pasar investor baru dari luar negeri. Bentuknya industri masa depan; green investment, ekosistem kendaraan listrik, pharmacy modern dan seterusnya. Ketiga, yaitu market relokasi. Ini adalah usaha yang beroperasi di kota besar seperti di Bandung atau Bekasi yang tidak bisa diteruskan.