PBNU Nonaktifkan 64 Fungsionaris

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan penonaktifan besar-besaran terhadap jajarannya. Di antaranya, sebanyak 16 orang pengurus harian Syuriyah PBNU, mengalami penonaktifan. 

Tidak tanggung-tanggung, PBNU telah menonaktifkan total 64 fungsionarisnya yang terlibat sebagai calon anggota legislatif (caleg) maupun tim sukses capres-cawapres dalam Pemilu 2024. 

Keputusan ini diatur dalam surat keputusan (SK) bernomor 285/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024 yang ditandatangani oleh empat petinggi PBNU, yakni KH Miftachul Akhyar (rais am), KH Akhmad Said Asrori (katib am), KH Yahya Cholil Staquf (ketua umum), dan H Saifullah Yusuf (sekretaris jenderal).

Mengutip Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi PBNU Amin Said Husni, dinyatakan bahwa para fungsionaris yang dinonaktifkan tersebar di beberapa partai politik dan berperan dalam berbagai tim pemenangan capres. Mereka menduduki posisi mulai dari mustasyar, pengurus harian syuriah dan tanfiziah, a’wan, hingga pengurus badan otonom (banodan lembaga.

BACA JUGA:Anggaran Siap, Terminal Tipe C Dukuh Semar Batal Dibangun

Beberapa tokoh PBNU yang turut dinonaktifkan di antaranya adalah Habib Luthfi bin Yahya, A.S. Hikam, Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid, Rieke Diah Pitaloka, Nabiel Haroen, hingga Nusron Wahid. 

Penonaktifan ini mencakup para tokoh di Mustasyar PBNU, termasuk Habib Luthfi bin Yahya yang terlibat dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, serta Herman Deru (Timnas Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar), dan eks Menristek Muhammad A.S. Hikam yang bergabung dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud Md. Di pengurus harian Syuriyah PBNU, sebanyak 16 orang mengalami penonaktifan, antara lain lima caleg dan 11 tim sukses capres-cawapres.

Nama-nama jajaran pengurus harian Syuriyah PBNU yang dinonaktifkan ialah KH Ma’shum Faqih (Timnas Amin), Khofifah Indar Parawansa (TKN Prabowo-Gibran), dan KH Mustofa Aqil Siradj (TPN Ganjar-Mahfud). 

Selain itu, posisi Khofifah sebagai ketua umum Muslimat NU juga dinonaktifkan sementara. Ada pula Ketua Umum Jam'iyatul Qurra' wal Huffadz Saifullah Ma'shum yang dinonaktifkan karena ikut Timnas AMIN. 

BACA JUGA:Kali Pertama Igornas Gelar Rakercab

Nama kondang lainnya yang dinonaktifkan ialah Ketua Umum Ikatan Sarjana NU Ali Masykur Musa. Mantan pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu ikut dalam TKN Prabowo-Gibran. Selanjutnya ada nama Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU Nusron Wahid. Selain menjadi bagian dari TKN Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Nusron juga maju sebagai caleg Partai Golkar di Daerah Pemilihan II Jawa Tengah. 

Tokoh kondang lainnya yang dinonaktifkan dari PBNU ialah Yenny Wahid dan Nasyirul Falah Amru. Yenny bergabung dengan TPN Ganjar-Mahfud, sedangkan Falah Amru yang juga ketua Lembaga Takmir Masjid NU maju sebagai caleg PDI Perjuangan. 

Demikian pula dengan Ketua PP Pagar Nusa NU M. Nabiel Haroen yang juga dinonaktifkan. Nabil merupakan caleg PDIP untuk kursi DPR RI. Nama Rieke Diah Pitaloka juga masuk dalam daftar fungsionaris yang dinonaktifkan. Rieke merupakan anggota Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesi (Lesbumi) yang kini menjadi caleg PDI Perjuangan. 

Menurut Amin Said Husni, mayoritas dari fungsionaris yang dinonaktifkan telah mengajukan izin cuti atau nonaktif sejak adanya penetapan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Surat keputusan tersebut dianggap sebagai penegasan dari PBNU atas permohonan nonaktif mereka. (jpnn)

Tag
Share