Februari Puncak Hujan, Waspada Terjadi Bencana saat Pemilu

Waspada terjadi bencana di saat momen Pemilu 2024 -dokumen -istimewa

INDRAMAYU-  Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, puncak musim hujan terjadi mulai Januari-Februari 2024. Sehingga, perlu antisipasi potensi bencana, mengingat bangsa Indonesia, termasuk Kabupaten Indramayu tengah melaksanakan Pemilu 2024. 

Keselamatan dan kenyamanan pemilih menjadi prioritas, dengan adanya antisipasi potensi bencana yang dapat memengaruhi jalannya Pemilu 2024. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dadang Oce Iskandar mengatakan,  potensi bencana alam di Kabupaten Indramayu menuntut langkah-langkah preventif yang kuat, serta koordinasi yang sinergis antara instansi pemerintah terkait. 

“Kehadiran KPU dalam rapat koordinasi ini mencerminkan kolaborasi sektor publik dalam memastikan integritas Pemilu di tengah tantangan potensi bencana,” ujarnya saat menggelar rapat koordinasi dan evaluasi penanggulangan bencana, serta persiapan menghadapi Pemilu 2024 di Aula Ki Sidum Sekretariat Daerah, belum lama ini. 

BACA JUGA:Indonesia vs Vietnam: Momentum Terakhir

Selain keselamatan dan kenyamanan pemilih, lanjut Oce, BPBD juga akan fokus pada keamanan logistik Pemilu 2024. Data dan informasi yang disampaikan oleh KPU memberikan gambaran konkret tentang tantangan yang dihadapi terkait infrastruktur pemilu di wilayah yang rawan bencana “Jumlah TPS yang rawan bencana menekankan perlunya mitigasi yang matang agar tidak terjadi gangguan pada pelaksanaan Pemilu,” tandasnya.

Oce berharap, kerja sama aktif antara BPBD dan KPU dapat meminimalkan dampak bencana dan meningkatkan kesiapan menyambut Pemilu.  “Aspek keselamatan dan keberlanjutan proses Pemilu di Kabupaten Indramayu menjadi sorotan utama, seiring dengan pemahaman akan potensi risiko bencana yang ada,” tuturnya.

Sementara itu, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Indramayu, Jajang Sudrajat mengatakan, perlunya penguatan sinergi antar instansi dalam mempertimbangkan potensi bencana menghadapi Pemilu 2024. “Rapat ini merupakan penguatan sinergi antar instansi dalam mempertimbangkan potensi bencana yang dapat memengaruhi jalannya Pemilu,” ujarnya.

BACA JUGA:Mayat Wanita Muda Dibungkus Seprai di Susukan Ternyata Korban Pembunuhan oleh Suami

Menurutnya, dalam menghadapi bencana diperlukan adanya koordinasi dan kolaborasi. “Koordinasi antar instansi dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci strategis dalam menjalankan strategi penanggulangan bencana,” katanya.

Perlu diketahui, berdasarkan prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Kelas III Jatiwangi – Majalengka dalam rapat tersebut, memberikan informasi bahwa puncak musim hujan  di Indonesia diprediksi terjadi pada Januari dan Februari 2024, yang bersamaan dengan bulan Pemilu.

Pada bulan Januari curah hujan kategori menengah di sebagian besar wilayah Kabupaten Indramayu kecuali untuk Kecamatan Haurgeulis, Gabuswetan, dan Kroya di bawah menengah.  Pada bulan Februari, mengalami peningkatan curah hujan, dimana puncak musim hujan berada pada bulan Februari dengan durasi musim hingga bulan Mei. (**)

 

Tag
Share