Gapura dan Atap SMP Ambruk, Aktivis Cirebon akan Demo Bupati, DPRD, dan Kejaksaan

Kondisi Alun-alun Pataraksa di kompleks perkantoran Pemkab Cirebon.-andri wiguna-radar cirebon

CIREBON- Insiden ambruknya gapura Alun-alun Pararaksa dan atap bangunan SMPN 2 Greged membuat sejumlah elemen masyarakat bereaksi. Mereka menyoal kualitas bangunan, di mana masih baru, tapi sudah ambruk.

Sejumlah aktivis Kabupaten Cirebon pun rencananya hari ini, Jumat 19 Januari 2024, akan melakukan aksi demo di kompleks Pemkab Cirebon di Sumber. Yang pertama, para aktivis yang tergabung dalam Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera) itu akan mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon.

Salah satu aktivis, Doni Suroto Kusnadi menyebut aksi di Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon merupakan aksi dukungan moral kepada kejaksaan agar tidak pandang bulu dalam mengungkap insiden gapura Pataraksa. “Kita akan datangi kejaksaan, kita akan berikan dukungan moral sekaligus mempertanyakan sejauh mana penanganan yang sudah dilakukan," ujar Doni, kemarin.

Diterangkan dia, pemberitahuan aksi sudah dikirim ke Polresta Cirebon. Aksi tersebut dilakukan, masih kata Doni, dalam rangka mendorong Kejari Kabupaten Cirebon mengusut tuntas robohnya gapura Alun-alun Taman Pataraksa serta robohnya atap baja ringan di SMPN 2 Ggeged.

BACA JUGA:Puting Beliung Terjang Kawasan Mundu, Dua Bangunan Rusak

“Dua peristiwa tersebut menjadi preseden buruk bagi pembangunan di Kabupaten Cirebon. Bagaimana bisa bangunan yang masih baru, bisa ambruk begitu saja? Padahal umurnya, terutama yang gapura, masih sangat baru," imbuhnya.

Menurut Doni, tidak hanya aktivis yang mengawal kasus tersebut, namun masyarakat Kabupaten Cirebon perlu mengawal hingga tuntas. “Ini supaya publik tahu bahwa ada persoalan besar yang sedang ditangani Kejari Kabupaten Cirebon,” ucapnya.

“Semua pihak harus diperiksa, seperti apa perencanaannya, seperti apa pelaksanaan, dan seperti apa pengawasannya. Dari mulai konsultan pengawas, pelaksanaan, sampai proses pengawasannya seperti apa? Apakah ada kelalaian atau ada salah di perencanaan? Harus disimpulkan secara tuntas," sambungnya.

Pihaknya pun meminta kejaksaan segera mengungkap kasus tersebut dengan serius. “Dengan begitu, ada efek jera dan kejadian serupa tidak terulang lagi. Jangan gegabah menggelar kegiatan. Jadi ke depan jangan terjadi lagi," paparnya.

BACA JUGA:Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Kapolresta dan Kajari Helat Patroli Bersama

Nantinya, masih kata Doni, dari kejaksaan, massa aksi akan geser ke Kantor Bupati dan DPRD menyampaikan kegelisahan masyarakat terkait kondisi yang terjadi di Kabupaten Cirebon saat ini.

Seperti diketahui, dalam bulan Januari ini, ada dua proyek pemerintah di Kabupaten Cirebon ambruk. Yakni gapura Alun-alun Pataraksa dan atap SDN 2 Greged. Bahkan, untuk Pataraksa, satu gapura kembali ambruk pada 16 Januari 2024 setelah gapura pertama ambruk pada 2 Januari 2024.

Sebelumnya, kritikan pedas juga disampaikan oleh Abraham Mohamad, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon. Abraham mengatakan robohnya gapura Alun-alun Pataraksa merupakan catatan yang sangat memalukan bagi Kabupaten Cirebon.

“Kalau ingin tahu sebenarnya, kasus-kasus begini sejak kepemimpinan bupati sebelumnya. Nah ini puncak gunung esnya," kata Abraham kepada Radar Cirebon, Minggu 14 Januari 2024.

Tag
Share