Hanya 3 Orang Bukan 150

Ketua DPC TMP Kabupaten Majalengka, Sabungan Simatupang didampingi Ketua DPC PDIP Karna Sobahi dan anggota DPR RI, Sutrisno memberikan keterangan. -baehaqi-radar majalengka

MAJALENGKA - Ketua DPC TMP Kabupaten Majalengka, Sabungan Simatupang menyampaikan klarifikasi perihal viralnya pemberitaan 150 kader Taruna Merah Putih (TMP) yang menyampaikan mundur.

Dalam klarifikasi yang disampaikan Kamis (18/20), Sabungan  mengatakan bahwa selalu ketua dirinya tidak mengetahui dan tidak ada pemberitahuan. Bahkan, saat dirinya melihat foto dan video yang beredar kader TMP hanya ada 3 orang bukan 150 orang.

"Tolong disampaikan kepada masyarakat bahwa peristiwa itu, saya sebagi ketua TMP saya tidak mengetahui dan tidak ada pemberitahuan. Lalu peristiwa yang disebutkan di sana sejaumlah 150 orang kader, saya katakan di dalam gambar media hanya 3 orang pengurus TMP,” terangnya.

Pasca kejadian tersebut, kata Sabungan, ketiga orang pengurus TMP yang manyatakan mundur akan diproses dan dikeluarkan dari pengurus.

BACA JUGA:Siapkan Rp5,1 Miliar untuk Banpol

"Itu akan kami proses dan keluarkan dari kepengurusan,” tegasnya.

Dan, kepada seluruh masyarakat Majalegka, selaku ketua TMP dan atas nama TMP jika pemberitaan itu telah membuat kegaduhan, Sabungan mohon maaf.

“Secara resmi saya katakatan tegak lurus mendukung Ganjar-Mahpud MD sebagai capres dan cawapres. TMP garis lurus dengan DPC PDIP dan siap melaksanakan seluruh tugas-tugas partai,” tandasnya.

Selain itu dirinya juga mengatakan yang dikembalikan bukan KTA melainkan hanya rompi TMP saja dan sejauh ini TMP tidak memiliki KTA. "Yang dikembalikan itu hanya rompi. TMP tidak meliliki KTA, yang memiliki KTA kader partai,” terangnya.

BACA JUGA:Jajaran Direksi PT MMKSI Berganti, Berharap Kinerja Meningkat

Sementara itu Ketua DPC PDIP Majalengka Karna Sobahi mengapresiasi klarifikasi dari ketua TMP.

“Klarifikasi yang disampaikan sudah begitu jelas dan terang benderang,” ujarnya.

Apalagi menurut Karna Sobahi, dirinya diberitahu oleh Maruarar Sirait melalui pesan WhatsApp memohon izin untuk pamit PDIP.

“Menurut saya cara yang dilakukan Bang Ara (Maruarar Sirait, red) ini sangat elegan dan harusnya tidak disikapi dengan demontrasi. Oleh karena itu saya mempertanyakan siapa di balik peristiwa ini. Apakagi aksinya terlihat tidak beretika dan tidak ada tata krama,” sesalnya.

Tag
Share