Kabupaten Cirebon Optimis 2024, Zero Stunting

Wakil Bupati Cirebon Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi mengaku optimis tahun 2024, Kabupaten Cirebon bisa zero stunting.-dokumen -istimewa

CIREBON- Pemerintah Kabupaten Cirebon terus fokus dalam hal penurunan kasus stunting. Bahkan, tahun 2024 ini diharapkan bisa zero stunting di Kabupaten Cirebon. Maka,  tidak bosan-bosan untuk melakukan sosialisasi dan memberikan bantuan berupa tambahan makanan bagi masyarakat.

Berdasarkan laporan dari kepala Puskesmas di Desa Sidawangi Kecamatan Sumber, bahwa anak yang terkena stunting mencapai 15 orang. Semua pemangku kepentingan untuk terus melakukan intervensi, agar kasus stunting, khususnya di Desa Sidawangi bisa tertangani dengan baik.

“Tugas saya (Wabup Cirebon) untuk monitoring, sampai sejauh mana program-program penurunan stunting, apakah sudah berjalan dengan baik atau belum,” ujar Wakil Bupati Cirebon Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi saat melakukan monitoring percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Cirebon. 

BACA JUGA:Tanggal 14 Februari 2024 Berusia 17 Tahun Bisa Mencoblos

Wakil bupati (Wabup) yang akrab disapa Ayu itu menegaskan, jika stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, dimulai dari seribu hari pertama kehidupan seorang anak. “Mari bersama-sama untuk melakukan intervensi. Saya yakin, tiga bulan kedepan, kalau kerja sama antara Puskesmas, kader PKK, serta Posyandu berjalan dengan baik, maka 15 anak yang terkena stunting ini sudah tidak ada lagi, atau bahkan Desa Sidawangi bisa zero stunting,” ujarnya.

Seperti diketahui, tahun 2023 angka stunting di Kabupaten Cirebon mengalami penurunan, yaitu sebesar 1-2 persen. “Kita yakin, tahun 2045 sesuai dengan program pemerintah, Indonesia akan bebas stunting dan menjadi generasi emas. Jika sesuai target, idealnya harus 3 persen penurunannya. Tapi kita optimis 2024, Kabupaten Cirebon bisa zero stunting,” lanjutnya.

Menurut perempuan berjilbab itu, masih banyak masyarakat yang tidak paham terkait dengan stunting, maka diperlukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. “Mudah-mudahan setelah kunjungan ini, karena ini dihadiri kepala puskesmas, camat, bidan dan lainnya, maka diharapkan agar dapat mengedukasi kepada masyarakat supaya angka stuntingnya bisa lebih ditekan lagi,” pungkasnya. (**)

 

Tag
Share