Alumni SMK Nasional Kota Cirebon Terima Ijazah, akan Digunakan untuk Lamar Kerja di Perusahaan Otomotif

Para alumni SMK Nasional Kota Cirebon (kanan) menerima ijazah yang diserahkan pihak sekolah, Kamis (30/1/2025).-dedi haryadi-radar cirebon
CIREBON- Sekolah-sekolah di Jawa Barat mulai menyerahkan ijazah siswa atau alumni yang sebelumnya ditahan akibat tunggakan biaya. Langkah itu juga dilakukan sekolah-sekolah di Cirebon.
Di Kota Cirebon, sekolah yang sudah menjalankan arahan Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi adalah SMK Nasional yang ada di Jl Perjuangan. Sejak Selasa (28/1/2025) hingga Kamis (30/1/2025), pihak sekolah mengembalikan ijazah kepada alumni meskipun masih terdapat tunggakan biaya.
“Alhamdulillah di SMK Nasional proses pengembalian ijazah kepada alumni sudah berjalan. Pengembalian ijazah ini kami lakukan berdasarkan anjuran Gubernur Jawa Barat Terpilih Pak Dedi Mulyadi," ungkap Dian Puspita Mayasari, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Kamis (30/1/2025).
Dian menyebutkan, alumni yang mengambil ijazah tidak dipungut biaya. “Mereka (alumni) yang datang ke sekolah untuk ambil ijazahnya tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun," sebutnya.
BACA JUGA:Jalan Mulus: Mimpi atau Kenyataan?
Menurut Dian, jumlah tunggakan SPP yang tercatat di SMK Nasional sebesar Rp525 juta sejak tahun 2012 hingga 2024. “Ijazah yang belum diambil oleh alumni sebanyak 236 ijazah. Kami tidak menghalangi para alumni ini untuk membayar tunggakan SPP dengan cara dicicil akan kita terima," ujarnya.
Dian berharap, tunggakan SPP tersebut dapat dibayarkan oleh pemerintah kepada sekolah-sekolah swasta. “Kalau sekolah swasta itu kan hidupnya dari dana bantuan," ucapnya.
Di tempat yang sama, Diki Muhammad Deva, salah satu alumni SMK Nasional Cirebon mengaku senang bisa mendapatkan ijazahnya yang sempat tertahan di sekolah. "Senang. Proses pengambilannya tidak ribet dan tidak dipungut biaya. Tapi saya bayar tunggakan SPP secara nyicil setiap saya punya rezeki," tutu alumni jurusan Teknik Kendaraan Ringan itu.
Meskipun dirinya sudah bekerja di salah satu rumah makan, Deva mengatakan ia akan mempergunakan ijazah tersebut untuk melamar di perusahaan sesuai dengan kejurusan selama belajar di SMK Nasional. “Ijazah ini nanti mau saya gunakan untuk melamar di tempat lain seperti bengkel atau perusahaan otomotif," terangnya.
BACA JUGA:Menhub-Menkes Bahas Kesiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi meminta semua kepala sekolah SD, SMP, dan SMA di Jawa Barat segera menyerahkan ijazah kepada siswa yang telah lulus. Menurut dia, ijazah merupakan dokumen penting untuk masa depan siswa, baik dalam perjalanan karir maupun pendidikan mereka.
“Apabila ada tunggakan yang ditimbulkan, silakan segera disusun tunggakannya dan nanti ada tim yang akan berkoordinasi dengan bapak ibu kepala sekolah mengenai kewajiban siswa tersebut,” ujarnya melalui akun TikTok Kang Dedi Mulyadi (KDM).
Sementara itu Pj Sekda Kota Cirebon Iing Daiman mengatakan pihaknya sudah meminta Disdik Kota Cirebon menginventarisir berapa sekolah dan berapa siswa yang ijazahnya belum diberikan.
BACA JUGA:Indonesia dan PEA Perkuat Kemitraan