Pontren Muallimin Muallimat At Taliem Babakan Ciwaringin Terapkan Metode Taklimi dan Hikami

Ponpes Muallimin Muallimat At Taliem Babakan Ciwaringin, menerapkan metode taklimi dan hikami sebagai standar para santri dalam mengkaji kitab-kitab klasik.-dokumen -tangkapan layar

Santri diwajibkan menyetor hafalan setiap hari, yang menjadi tolok ukur keseriusan mereka dalam belajar.  

BACA JUGA:KAI Group Angkut Hampir 11 Juta Penumpang Selama Libur Nataru 2024-2025

“Bagi santri yang kurang serius, saya selalu memberikan motivasi agar mereka segera mengejar ketertinggalan. Hafalan konsep dan nadzom sangat penting sebagai pijakan untuk memahami teks kitab kuning,” terangnya.  

Setelah menguasai hafalan, pendekatan andragogik diterapkan untuk memastikan santri memahami maksud teks Arab. Dalam forum diskusi, santri mempresentasikan pemahaman mereka di depan teman-teman.  

“Forum ini menjadi arena koreksi dan penguatan, di mana santri saling berdebat menggunakan argumen berbasis konsep-konsep yang telah mereka hafal dan praktikkan," ujar Kang Syahid.  

BACA JUGA:Bus Jurusan Solo-Jambi Terbakar di Tol Cipali

Pendekatan ini tidak hanya melatih pemahaman teks, tetapi juga membangun kepercayaan diri santri dalam menyampaikan argumen mereka.  

Dalam tradisi pesantren, penguasaan ilmu alat menjadi bekal wajib bagi santri untuk berdakwah di tengah masyarakat. 

Dengan pendekatan multidisipliner yang mengintegrasikan pedagogik dan andragogik, santri diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan, mulai dari tata cara ibadah hingga muamalah, yang semuanya merujuk pada kitab kuning. 

Tag
Share