Festival Sekolah Alam Sataqu Kenalkan Permainan Egrang
Festival Sekolah Alam di Sekolah Alam Berbasis Alquran Sataqu, Blok Taneuh Bereum, Desa Kulur, Kecamatan Majalengka.-Almuaras-radar majalengka
MAJALENGKA – Ratusan anak PAUD dan Taman Kanak-Kanak (TK) sangat antusias mengikuti kegiatan Festival Sekolah Alam di Sekolah Alam Berbasis Alquran Sataqu, Blok Taneuh Bereum, Desa Kulur, Kecamatan Majalengka, pada Kamis (12/12) lalu.
Di antara anak-anak yang antusias dan kompak mengikuti kegiatan di Sataqu, terdapat anak-anak dari TK Budi Asih VI, Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan Majalengka.
Seorang anak dari TK Budi Asih VI, Zia, mengaku senang melihat karya seni para siswa Sataqu, seperti mewarnai batu dan mencoba berjalan dengan egrang.
“Saya awalnya takut naik egrang, tapi setelah dicoba dan diajari instruktur, jadi bisa berjalan dengan egrang,” ujar Zia.
BACA JUGA:SMAN 1 Juara Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar MPR RI
Kepala TK Budi Asih VI, Kelurahan Sindangkasih, Ade Suryani, menyebutkan bahwa ada 58 anak didiknya yang mengikuti ajang Festival Anak Sekolah Alam di Sataqu.
“Anak-anak sangat senang bisa melihat film, mewarnai batu, bermain tanah liat, dan melihat hasil eksperimen seni dari anak-anak Sataqu. Ajang ini sangat bagus untuk anak-anak ketimbang mereka hanya sibuk bermain HP. Anak-anak juga bisa melihat teman-teman mereka di Sataqu belajar mengaji Alquran,” kata Ade.
Sementara itu, sejumlah orang tua anak TK Budi Asih VI juga antusias mengantar anak-anak mereka.
Saat anak-anak berkegiatan di Sataqu, para ibu kompak berbincang di bawah pohon rindang dengan alas duduk dari potongan bambu dan kayu.
BACA JUGA:Anugrah Direkrut Klub Australia sudah Cetak 4 Gol
Kepala Sataqu Majalengka, Ustaz Ica Ikhwanudin, mengatakan bahwa ajang Festival Anak Sekolah Alam juga diisi dengan pertandingan dan perlombaan olahraga tradisional, termasuk oleh para siswa Sataqu.
Para siswa TK dikenalkan dengan permainan tradisional seperti dadaluan, egrang, dan bermain meriam bambu.
“Makanya, di sela festival, sering terdengar bunyi keras dari meriam bambu tradisional yang sekarang jarang dilakukan oleh anak-anak,” kata Ustad Ica.
Ia mengungkapkan bahwa lembaga SD Sataqu berada di bawah naungan Dinas Pendidikan, sementara pontrenya berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag). Lembaga ini berdiri sejak tahun 2015.