Putus Akses Jalan di Sejumlah Titik

Personel Baznas Tanggap Bencana (BTB) membersihkan sisa tanah longsor yang memutus akses di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. -ist-radar cirebon

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ada 628 rumah warga di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang mengalami kerusakan berat karena bencana alam. Akan tetapi, menurut BNPB, tidak semuanya harus direlokasi ke tempat baru. 

“Rumah rusak berat ini tidak semuanya harus direlokasi karena mengalami dampak dari bencana yang berbeda-beda,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam rapat koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kepala daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi, Senin (9/12/2024). 

Dia menyebut, ratusan unit rumah yang mengalami kerusakan berat tersebut tersebar di beberapa lokasi dari 33 kecamatan yang terdampak bencana banjir, tanah longsor, pergerakan tanah hingga cuaca ekstrem pada 3-4 Desember 2024. Bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi tidak hanya merendam serta merusak rumah warga. Namun, bencana tersebut memutus akses transportasi atau jalan di sejumlah titik. Kondisi ini menjadi salah satu penghambat arus distribusi bantuan logistik untuk para korban. 

Sejumlah personel diturunkan untuk mengatasi akses jalan yang terputus itu. Di antaranya digarap oleh Baznas Tanggap Bencana (BTB). Mereka membantu warga membuka akses jalan yang tertutup akibat tanah longsor dan banjir bandang yang melanda wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

BACA JUGA:Minta Prabowo Tolak Gus Miftah Mundur

Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan menyampaikan, bencana yang terjadi di Sukabumi membawa dampak besar bagi masyarakat. Khususnya pada terhambatnya akses jalan yang sangat vital bagi aktivitas keseharian mereka.

"Karena banyak jalan yang tertutup, personel BTB membantu warga membuka akses jalan di Desa Mekarsari, Kecamatan Sagaranten," kata Saidah dalam keterangannya.

Dia menuturkan, kegiatan itu tidak hanya memulihkan akses jalan. Tetapi juga untuk memudahkan distribusi logistik dan bantuan lainnya. 

Menurut Saidah, langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen untuk memastikan bantuan tidak hanya diberikan dalam bentuk logistik. Tetapi juga solusi nyata yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

BACA JUGA:Perbaikan Jalan Kabupaten Cirebon Masih Kurang 200 Km Lagi, DPUTR Bilang Begini

"Kami bersyukur atas sinergi yang terjalin dengan para relawan, pemerintah daerah, serta masyarakat setempat, yang bersama-sama bergerak untuk mempercepat pemulihan wilayah ini,” katanya.

Selain membantu membuka akses jalan bagi warga, Saidah mengungkapkan bahwa pihaknya juga sudah mendirikan dapur umum bank makanan dan dapur air bersih di sejumlah titik bencana. Seperti di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Sukabumi.

Sejak hari Jumat (6/12). pihaknya mulai mengoperasikan dapur umum bank makanan dan dapur air bersih di lokasi bencana di Sukabumi. Keberadaan bank makanan itu menyuplai pasokan konsumsi siap saji bagi para korban bencana. Khususnya bagi mereka yang tinggal di posko pengungsian. Dalam satu hari, Bank Makanan mampu menyuguhkan 5.000 porsi makanan siap santap. 

"Sebelumnya, tim juga melakukan aksi resik musala dan rumah warga," ucap Saidah. Dia berharap, masyarakat di wilayah Sukabumi segera pulih. Serta dapat beraktivitas normal seperti sediakala.

Tag
Share