Sekjen BPP: Roy Suryo Cuman Cari Sensasi

Roy Suryo menjelaskan alat komunikasi Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres terdiri dari tiga mikrofon. Ada yang menilai bahwa sikap Roy ini tak lebih cari sensasi semata.-ist-radar cirebon

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Barisan Pengusaha Pejuang (BPP) Saifudin HS menilai tudingan pakar telematika Roy Suryo terhadap Gibran Rakabuming Raka soal penggunaan tiga mikrofon tak lebih cari sensasi semata.

"Itu kan tudingan yang tak berdasar. Roy Suryo ini lagi memanfaatkan momentum popularitas Mas Gibran usai tampil memukau saat debat cawapres saja," ujar pria yang akrab disapa Saif kepada wartawan di Jakarta.

Buktinya, baik penyelenggara Pemilu maupun kontestan lain mengaku menggunakan tiga mikrofon saat debat kemarin. Contohnya pernyataan Ketua KPU Hasyim Asy'ari bahwa seluruh kandidat diberi fasilitas yang sama, termasuk mikrofon.

"Saya nggak tahu apa tujuan Roy Suryo. Seharusnya seorang yang dianggap pakar tidak sekadar asbun alias asal bunyi. Perlu pembuktian dari pernyataannya. Istilah kalangan santri itu bertabayyun," pesan Saif.

BACA JUGA:8 Narapidana Lapas Kuningan Terima Pengurangan Hukuman

Hanya saja, Saif meyakini, apapun tujuan Roy Suryo, tidak akan menodai kemampuan Gibran saat debat cawapres yang berlangsung, Jumat (22/12). "Apapun narasi yang dibangun Roy Suryo tak akan bisa membantah kehebatan Mas Gibran saat debat kemarin," cetusnya.

Faktanya, penampilang Gibran saat debat telah meyakinkan para pemilih mengambang atau undecided voters bahwa ada anak muda yang memiliki mental baja dengan segudang pengetahuan untuk memajukan Indonesia.

Saif menyebut generasi milenial maupun GenZ yang awalnya mantap dukung Gibran, kini lebih yakin lagi. Itu semua tak lepas dari pemaparan, pengetahuan, dan mentalitas Wali Kota Solo itu. Bahwa ada gagasan brilian yang sesuai perkembangan zaman.

"Anak-anak muda merasa termotivasi dengan penampilan Mas Gibran. Ternyata, ada anak muda yang hebat, santun, dan tak ciut menghadapi politisi senior yang sudah malang melintang di kancah perpolitikan Indonesia," ungkap Saif.

BACA JUGA:Logistik Pemilu Sudah Datang

Sekadar informasi. Pakar Telematika Roy Suryo melalui akun sosial media X yang dahulu Twitter @KRMTRoySuryo1 menduga KPU tidak berlaku adil. Alasannya, ada tiga mikrofon yang digunakan Gibran, berbeda dengan Muhaimin Iskandar dan Mahfud Md.

Adapun tiga mikrofon yang dimaksud adalah Clip-on, hand held, dan head set yang disinyalir adalah earphone atau ear feeder. "Untuk menghindari cheating, sebaiknya next KPU adil. Apa gunanya juga ada earphone? Siapa yang bisa feeding ke telinganya? Mengapa dua calon yang lain beda?" cuit Roy, Jumat (22/12). (jpnn)

Tag
Share