Parkir di Trotoar Masih Marak

Reporter: Bambang |

Editor: Bambang |

Jumat , 15 Nov 2024 - 18:53

NGEYEL: Parkir di atas trotoar di Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo, arah menuju Jalan Pemuda.-ade gustiana-radar cirebon

Namun, hingga kini pengelola parkir CSB tetap mewajibkan pengguna sepeda motor untuk menggunakan e-money, baik dalam bentuk aplikasi maupun kartu.

Hal ini menyebabkan pengguna motor yang tidak memiliki e-money terpaksa parkir di badan jalan, sehingga mengganggu kenyamanan pengunjung dan pengguna jalan lainnya.

Iing menjelaskan bahwa parkir kendaraan yang tercecer di badan jalan berpotensi mengurangi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Di sisi lain, ia meminta pihak terkait untuk berkoordinasi mencari solusi agar parkir motor di CSB yang tercecer di badan jalan bisa tertib kembali.

“Yang jelas, kami mengajak semua pihak, termasuk Dinas Perhubungan, untuk segera mengeksekusi solusi ini. Karena ini melanggar aturan, kami juga meminta kerjasama dari pengguna jalan untuk tidak memanfaatkan ruas-ruas jalan yang tidak diperbolehkan untuk parkir,” jelas Iing.

Ia juga meminta kepada pengguna jalan untuk meningkatkan kesadaran agar tidak memarkirkan kendaraannya di tempat yang tidak sesuai dengan regulasi.

“Kepada pengguna jalan, mohon kesadarannya dan kerjasamanya, karena tempat tersebut bukan untuk parkir. Badan jalan seharusnya difungsikan untuk pejalan kaki, bukan untuk parkir kendaraan,” pungkasnya. (ade)

parkir di trotoar masih marak                            cirebon – budaya parkir di trotoar masih terjadi, terlihat di seberang csb mall, jalan dr. cipto mangunkusumo, kamis (14/11). hal ini diduga sebagai dampak dari pemberlakuan sistem parkir non-tunai di mal dekat lokasi tersebut.
kondisi tersebut terlihat di trotoar dari jalan cipto menuju arah jalan pemuda. 
bahkan, sebuah plang kuning yang tertempel pada pohon menunjukkan bahwa area trotoar itu adalah tempat parkir motor. 
tampak puluhan kendaraan roda dua yang telah memarkirkan kendaraannya di sana.
baca juga:baher sudah siapkan program prioritas
sementara itu, dinas perhubungan kota cirebon telah memasang spanduk larangan parkir di atas trotoar, tepat di depan csb mall, arah menuju jalan wahidin.
plang larangan parkir di badan jalan juga terlihat berlogo polres cirebon kota (ciko).
kemarin, terlihat bahwa kendaraan yang terparkir di sekitar area tersebut jauh berkurang, baik di atas trotoar maupun di badan jalan.
sebelumnya, parkir di trotoar maupun badan jalan di depan csb mall ini mendapat sorotan dari pj sekda iing daiman. 
baca juga:sudah beri bukti bukan janji
ia mengatakan, parkir di lokasi tersebut dapat berpotensi mengurangi pendapatan asli daerah (pad).
“potensi hilangnya pad bisa saja terjadi, karena parkir di luar area gedung tidak teridentifikasi dengan baik,” kata iing, kamis (24/10).
iing menuturkan hal ini berkaitan dengan parkir kendaraan di csb mall yang telah menerapkan sistem parkir non-tunai.
sebelumnya, dinas perhubungan kota cirebon mengusulkan agar parkir motor, khususnya di csb, dikelola secara fleksibel, yaitu bisa menggunakan tunai maupun e-money.
baca juga:penurunan harga tiket pesawat menjadi program menko ahy jelang libur nataru
namun, hingga kini pengelola parkir csb tetap mewajibkan pengguna sepeda motor untuk menggunakan e-money, baik dalam bentuk aplikasi maupun kartu. 
hal ini menyebabkan pengguna motor yang tidak memiliki e-money terpaksa parkir di badan jalan, sehingga mengganggu kenyamanan pengunjung dan pengguna jalan lainnya.
iing menjelaskan bahwa parkir kendaraan yang tercecer di badan jalan berpotensi mengurangi pendapatan asli daerah (pad). 
di sisi lain, ia meminta pihak terkait untuk berkoordinasi mencari solusi agar parkir motor di csb yang tercecer di badan jalan bisa tertib kembali.
baca juga:ole romeny sudah tiba di jakarta, langsung jalani tes medis 
“yang jelas, kami mengajak semua pihak, termasuk dinas perhubungan, untuk segera mengeksekusi solusi ini. karena ini melanggar aturan, kami juga meminta kerjasama dari pengguna jalan untuk tidak memanfaatkan ruas-ruas jalan yang tidak diperbolehkan untuk parkir,” jelas iing.
ia juga meminta kepada pengguna jalan untuk meningkatkan kesadaran agar tidak memarkirkan kendaraannya di tempat yang tidak sesuai dengan regulasi.
“kepada pengguna jalan, mohon kesadarannya dan kerjasamanya, karena tempat tersebut bukan untuk parkir. badan jalan seharusnya difungsikan untuk pejalan kaki, bukan untuk parkir kendaraan,” pungkasnya. (ade)