Ada Vaksin DBD tapi Masih Berbayar
Pergantian cuaca dari panas ke hujan sudah mulai. Cuaca hujan menjelang akhir tahun 2024, Kemenkes RI tengah mengadakan vaksinasi DBD.-CECEP NACEPI/RADAR CIREBON-radar cirebon
Memasuki musim penghujan di akhir tahun 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan kabar baik. Kabar itu adalah, Kemenkes tengah menggalakkan vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD). Vaksin DBD ini dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi.
Sayangnya, vaksin tersebut masih berbayar. Sehingga, bagi yang ingin memanfaatkan vaksin tersebut, harus membayar Rp500 ribu sampai Rp800 ribu untuk satu dosis.
Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Dendi Hamdi mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan vaksin tersebut. Mengingat, Kabupaten Cirebon merupakan daerah endemis DBD.
Apalagi, kasus DBD di Kabupaten Cirebon pada tahun ini meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Karena itu, pihaknya sangat membutuhkan vaksin tersebut untuk mengurangi keparahan gejala dan mengurangi risiko terkena DBD.
BACA JUGA:Ajarkan Budaya dan Sejarah lewat Lomba
Hanya saja, saat ini pelaksanaan vaksinasi DBD belum di-cover oleh pemerintah. Sehingga, produsen vaksin tersebut masih menjual secara langsung. "Vaksin DBD itu harus dua dosis. Jika ada masyarakat yang butuh (vaksin DBD, red) kita bisa fasilitasi. Harganya Rp500 ribu sampai Rp 800 ribu untuk satu dosis," paparnya.
Ia berharap, vaksin DBD dapat segera di-cover oleh pemerintah untuk penanganan kasus DBD. Khususnya di Kabupaten Cirebon. "Karena, kasusnya ada, bahkan tahun ini meningkat. Angka kematian juga ada. Artinya, Kabupaten Cirebon ini endemis," tukasnya.
Diketahui, Dinkes Kabupaten Cirebon mencatat, kasus DBD tahun ini mengalami peningkatan. Sejak Januari sampai September 2024, jumlah kasus DBD di Kabupaten Cirebon mencapai 1.486 kasus dengan 6 kasus meninggal dunia. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kasus DBD di tahun 2023 yang berada di angka 728 kasus.
Sementara, selama tahun 2023, yakni dari Januari sampai Desember, jumlah kasus DBD sebanyak 728 kasus dengan 5 kasus meninggal dunia.
BACA JUGA:Anggota DPRD Soroti Pelayanan
Untuk mencegah terjadinya penyakit DBD, masyarakat diminta berperan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Pencegahan dini DBD harus dimulai dari masing-masing individu dengan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, agar tidak ada jentik nyamuk. (cep)