Sambut Baik Rencama PLTB di Cirebon
Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya saat audiensi dengan PT Cirebon Tenaga Bayu terkait rencana pembangunan PLTB di Kabupaten Cirebon. -DOK PEMKAB CIREBON-radar cirebon
CIREBON- Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau sering juga disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) direncanakan dibangun di Kabupaten Cirebon. Investasi yang digelontorkan pun terbilang besar, yakni Rp2 triliun.
Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya mengatakan pihaknya baru saja membahas rencana pembangunan PLTB di Kabupaten Cirebon. “Kita tadi (kemarin) audiensi dengan PT Cirebon Tenaga Bayu terkait dengan rencana investasi tenaga bayu di Kabupaten Cirebon," ujar Wahyu Mijaya kepada Radar Cirebon, Rabu (30/10).
Dengan total 100 MW, pembangkit listrik tenaga bayu tersebut akan memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat Kabupaten Cirebon. “Kalau rencana itu ada 100 MW. Kalau ini benar terwujud, maka banyak hal yang diuntungkan, banyak yang didapatkan Kabupaten Cirebon," kata Wahyu Mijaya.
Ia mengungkapkan beberapa manfaat yang didapat jika pembangkit listrik tenaga bayu ini jadi di Kabupaten Cirebon. Yang pertama, energi terbarukan. “Kedua, dari sisi luas lahan yang dipergunakan itu juga masih tetap bisa digunakan oleh masyarakat, misalnya untuk pertanian,” bebernya.
BACA JUGA:ULP Kota Cirebon Diganjar Penghargaan
“Kemudian bisa juga digunakan untuk salah satu objek wisata, dan berbagai keuntungan lainnya untuk pengembangan perekonomian masyarakat Kabupaten Cirebon. Termasuk di dalamnya untuk suplai tenaga listrik," sambung Wahyu Mijaya.
Ia mengatakan investasi yang digelontorkanpun cukup besar, di mana keseluruhan bisa mencapai Rp2 triliun lebih. Namun Wahyu Mijaya belum bisa memastikan waktu pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu tersebut. “Sedang berproses. Saya belum bisa memastikan terkait dengan rencana pembangunannya," ujarnya.
Ada dua kecamatan yang direncanakan untuk lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu ini. Yakni Sedong dan Susukanlebak. Pembangkit listrik tenaga bayu yang akan dibuat menggunakan teknologi dari Jerman.
BACA JUGA:Sunoto mendukung Program Seragam Gratis
“Luas lahan yang dipergunakan tidak satu hamparan, tetapi per titik. Yang diperlukan itu satu.titik dengan titik yang lain. Jadi tidak semua hamparan digunakan. 20-25 titik dengan mempergunakan teknologi dari Jerman," pungkas Wahyu Mijaya. (den)