Kaji Ulang Dampak Perumahan

Kabid Perumahan DPKPP Yayan Suratman akan turun ke lapangan menindaklanjuti pergerakan tanah imbas pembangunan perumahan di Beber.-SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON-radar cirebon

BACA JUGA:Persiapan Debat Paslon Pilkada 2024 di Kota Cirebon Untuk Edisi Pertama Sudah 90 Persen

Untuk menyelesaikan persoalan ini, pihak kecamatan akan memfasilitasi mediasi antara pengembang perumahan dan warga terdampak. Langkah ini diambil untuk mencari solusi bersama dan menghindari masalah serupa di kemudian hari.

"Kami akan memanggil pihak pengembang untuk dimediasi dengan warga. Kami juga sudah melaporkan hal ini ke DPKPP, dan kami akan langsung melakukan pengecekan bersama," kata Jois. 

Sebelumnya, pergerakan tanah terjadi di RT 02 RW 07 Blok Pon Desa Beber Kecamatan Beber. Akibatnya, permukaan tanah yang semula rata menjadi ambles. Bahkan, sejumlah rumah warga mengalami retak-retak pada bagian dinding. Kondisi itu membuat warga setempat khawatir, jika dibiarkan membuat bangunan ambruk.

“Akibat pergerakan tanah, rumah mengalami retak-retak dan khawatir ambruk jika tidak ada antisipasi dari pihak terkait,” ujar salah seorang warga, Maemunah.

BACA JUGA:Jeje Siap Proaktif Untuk Pengembangan Ciayumajakuning

Dirinya menduga, pergerakan tanah ini terkait dengan pembangunan perumahan di sekitar lokasi yang berlangsung beberapa tahun terakhir. “Semenjak ada perumahan, rumah kami mulai retak saat hujan deras. Dulu, saat rumah masih dari bilik, tanah tidak pernah bergerak. Tapi setelah rumah diperbaiki, malah retak,” katanya.

Maemunah menyebutkan, pergerakan tanah terjadi kemungkinan akibat pengerukan tanah yang terlalu dalam di area perumahan. Hal tersebut, menurutnya, menyebabkan tanah di sekitar, termasuk sawah milik warga, ikut retak. “Pergerakan tanah mungkin karena ada pengerukan perumahan. Sebelumnya tidak ada, tapi sejak ada perumahan dua tahun lalu, dinding rumah mulai retak dan bak mandi jadi sering bocor,” ungkapnya.

Maemunah mengaku sudah melaporkan kejadian ini kepada RT dan RW setempat. Bahkan, Bhabinkamtibmas sempat meninjau lokasi, namun hingga kini belum ada solusi yang ditemukan. “Kami berharap ada tindakan agar kondisi di sini tidak semakin parah. Mungkin perlu diurug atau bagaimana, karena kalau malam hari jalan di sini berbahaya, takut jatuh,” paparnya. (sam)

Tag
Share