Tanah Ambles, Rumah Retak-Retak, Pergerakan Tanah di Beber, Warga Khawatir Bangunan Ikut Ambruk
RETAK-RETAK: Salah serang warga Blok Pon Desa Beber Kecamatan Beber, Maemunah menunjukan tembok rumah miliknya yang retak akibat pergerakan tanah, kemarin.-ist-RADAR CIREBON
Pergerakan tanah terjadi di RT 02 RW 07 Blok Pon Desa Beber Kecamatan Beber, kemarin. Akibatnya, permukaan tanah yang semula rata menjadi ambles.
Bahkan, sejumlah rumah warga mengalami retak-retak pada bagian dinding. Kondisi itu membuat warga setempat khawatir, jika dibiarkan membuat bangunan ambruk.
“Akibat pergerakan tanah, rumah mengalami retak-retak dan khawatir ambruk jika tidak ada antisipasi dari pihak terkait,” ujar salah seorang warga, Maemunah.
Dirinya menduga, pergerakan tanah ini terkait dengan pembangunan perumahan di sekitar lokasi yang berlangsung beberapa tahun terakhir.
“Semenjak ada perumahan, rumah kami mulai retak saat hujan deras. Dulu, saat rumah masih dari bilik, tanah tidak pernah bergerak. Tapi setelah rumah diperbaiki, malah retak,” katanya.
Maemunah menyebutkan, pergerakan tanah terjadi kemungkinan akibat pengerukan tanah yang terlalu dalam di area perumahan. Hal tersebut, menurutnya, menyebabkan tanah di sekitar, termasuk sawah milik warga, ikut retak.
“Pergerakan tanah mungkin karena ada pengerukan perumahan. Sebelumnya tidak ada, tapi sejak ada perumahan dua tahun lalu, dinding rumah mulai retak dan bak mandi jadi sering bocor,” ungkapnya.
Maemunah mengaku sudah melaporkan kejadian ini kepada RT dan RW setempat. Bahkan, Bhabinkamtibmas sempat meninjau lokasi, namun hingga kini belum ada solusi yang ditemukan.
“Kami berharap ada tindakan agar kondisi di sini tidak semakin parah. Mungkin perlu diurug atau bagaimana, karena kalau malam hari jalan di sini berbahaya, takut jatuh,” ujarnya.
Warga lain, Andi, juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, saat pembangunan tahap pertama perumahan, tidak ada masalah. Namun, saat pembangunan tahap kedua, pengerukan tanah membuat pekarangan rumahnya amblas hingga sekitar 3 meter.
“Dulu pekarangan saya rata, sekarang ambles. Khawatir sekali, karena ini mengancam rumah sampai tembok retak,” katanya.
Ia berharap, pihak terkait dapat melakukan pengerukan kembali agar tanah kembali rata dan mencegah kerusakan lebih lanjut. “Katanya akan ada pengurugan, tapi sampai sekarang belum ada tindakan,” tambahnya.
Ketua RW setempat, Cecep, membenarkan adanya pergerakan tanah di wilayahnya. Menurutnya, peristiwa ini sudah lama terjadi dan telah dilaporkan ke Muspika Beber. “Iya, benar. Kita sudah konfirmasi dan Muspika juga tahu. Memang di Beber ini rawan longsor, jadi selain dampak pembangunan, ada faktor alam juga,” ujar Cecep. (cep)