Mahasiswa MBKM Kampung Berseri Astra dan HIMASIKA Gelar Sosialisasi Kesehatan di Desa Gunungmanik

Mahasiswa MBKM Kampung Berseri Astra dan HIMASIKA Sosialisasi kesehatan di Gunungmanik-istimewa-

KUNINGAN - Mahasiswa Teknik Industri melaksanakan kegiatan MBKM di Desa Gunungmanik, Kabupaten Kuningan, berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon (HIMASIKA) dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat sehat di Desa Gunungmanik.

 

Kegiatan ini mendapat dukungan dari PT Astra International Tbk. Desa Gunungmanik merupakan salah satu desa binaan Astra dengan program 4 pilar: pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, dan lingkungan. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat.

 

Fitri Apriani, dosen sekaligus narasumber dalam kegiatan ini, menuturkan bahwa masyarakat di Gunungmanik sangat ramah dan bersahabat serta mengikuti kegiatan hingga selesai, mulai dari sosialisasi penggunaan obat hingga pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan lain-lain. "Terima kasih kepada Pemerintah Desa Gunungmanik yang telah memfasilitasi kegiatan ini," tutur Fitri.

BACA JUGA:Pelatih Timnas China Bongkar Dapurnya Sendiri, Puji Kualitas Timnas Indonesia yang Tidak Pernah Kalah

 

Ketua MBKM Teknik Industri, Viki Anugrah, sangat mengapresiasi kegiatan ini karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya di Desa Gunungmanik. Kegiatan ini juga sejalan dengan pilar kesehatan Kampung Berseri Astra.

 

Bupati HIMASIKA, Tri Yulianti Habibah, menuturkan bahwa kegiatan kolaborasi ini bertujuan mempererat silaturahmi antar mahasiswa UMCirebon. Habibah menjelaskan bahwa kegiatan di Desa Gunungmanik merupakan pengalaman pertamanya berbagi layanan pemeriksaan kepada masyarakat dengan akses jalan yang cukup menantang, yaitu dengan jarak tempuh dari kampus selama 2 jam melewati hutan. "Itu adalah pengalaman yang luar biasa," ujarnya.

 

Johan, MT, sebagai dosen pembimbing akademik MBKM KBA, memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan oleh MBKM dan HIMASIKA. "Inilah kegiatan yang diharapkan oleh masyarakat, karena akses ke puskesmas harus ditempuh sejauh 11-12 km melewati hutan. Dengan adanya kegiatan ini, sedikit banyak beban masyarakat desa dapat berkurang," tutur Johan.

 

 

Tag
Share