Disnaker Gelar Program Pelatihan Vokasi Berbasis Penempatan, Tekan Angka Pengangguran

Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Yusuf MPd saat penutupan program Pelatihan Vokasi yang digelar di Disnaker belum lama ini.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON- Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Yusuf MPd, berpesan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon untuk memperbanyak program pelatihan vokasi.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran terbuka.

Yusuf menyampaikan bahwa Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) harus menjadi motor penggerak yang membantu masyarakat melalui berbagai pelatihan dengan jenis keterampilan. Program ini didukung baik oleh pemerintah maupun kolaborasi dengan pelaku usaha.

“Saya bahagia, karena Disnaker adalah salah satu perangkat daerah yang aktif melayani masyarakat dengan berkontribusi memberikan pelatihan,” ujarnya kepada wartawan kemarin.

BACA JUGA:Akhir Tahun Rampung, Pembangunan Revitalisasi Pasar Palimanan Capai 30 Persen

BACA JUGA:Ini Desa yang Siap Gelar PAW Kuwu di Kabupaten Cirebon, Waktunya di Bulan Desember

Baru-baru ini, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cirebon menggelar program Pelatihan Vokasi Berbasis Penempatan, seperti pelatihan Junior Web Programming, yang juga mendapatkan apresiasi dari Yusuf.

Banyaknya pelatihan vokasi, kata Yusuf, menunjukkan bahwa pemerintah daerah Kota Cirebon sangat serius dalam menekan angka pengangguran terbuka.

Yusuf juga mengingatkan ada tiga hal yang mesti dilakukan pencari kerja. Pertama, perbanyaklah motivasi. Arahkan pola pikir ke arah yang positif dan perkuat mental agar tidak mudah menyerah.

BACA JUGA:Sebagai Kawasan Steril PKL, Kok Hutan Kota Banyak PKL, Satpol PP Jangan Diam

BACA JUGA:Kebakaran di Luragung Kuningan: Atap Rumah Ambruk, Penghuni Terkena Semburan Api

“Jangan pernah mudah menyerah, apalagi jika usia masih produktif. Lalui prosesnya, yakini bahwa semua ini adalah kesempatan dari Tuhan untuk menuju sukses,” terangnya.

Poin kedua, lanjut Yusuf, adalah memperbanyak komunikasi dengan berbagai pemangku kebijakan yang dapat menjadi modal untuk memperluas jaringan. Poin ketiga adalah menjaga hubungan dengan Tuhan.

“Misalnya, para peserta pelatihan tentu berasal dari latar belakang berbeda. Jangan sampai setelah diberikan pelatihan, komunikasi dengan teman, dinas, dan mitra dinas terhenti. Semuanya mesti terjaga komunikasinya untuk memelihara jaringan tersebut,” terangnya.

Tag
Share